Konten dari Pengguna

Pengertian Ilmu yang Bermanfaat dan Keutamaannya Bagi Seorang Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Maret 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ilmu yang bermanfaat. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ilmu yang bermanfaat. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Ketika seorang Muslim meninggal dunia, ia tidak akan membawa harta bendanya ke alam kubur. Semua amalnya akan terputus kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, doa anak yang shalih, dan ilmu yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Wanita Siapkah Menjadi Tiang Negara? karya Lilis Rohaeti, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menjadikan seorang Muslim mengetahui tugas, fungsi, dan perannya di muka bumi. Sehingga, ia menjadi lebih dekat dan cinta kepada Allah SWT.
Tidak hanya perkara dunia, ilmu yang bermanfaat juga harus mencakup perkara agama beserta segala hal yang berkaitan dengannya. Sebut saja, ilmu akidah, fiqih, akhlak, hadits, sejarah Islam, tasawuf, dan lain-lain.
Berdasarkan dalil Alquran dan sunnah, ilmu yang bermanfaat memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim. Apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Keutamaan Ilmu yang Bermanfaat

Hakikat ilmu yang bermanfaat adalah mampu menumbuhkan rasa cinta sekaligus rasa takut kepada Allah SWT. Ilmu ini bukan dilihat dari jumlah hafalan Alquran dan hadits saja. Sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Mas’ud berkata:
Ilustrasi ilmu yang bermanfaat. Foto: pixabay
“Bukanlah ilmu itu (hanya) dengan banyak (menghafal) hadits, akan tetapi ilmu (yang bermanfaat) itu (timbul) dari besarnya rasa takut (kepada Allah).”
ADVERTISEMENT
Dalam atsar shahih lainnya, Abdullah bin Mas’ud juga pernah berkata di hadapan sahabat-sahabatnya: “Sesungguhnya kalian (sekarang) berada di jaman yang banyak terdapat orang-orang yang berilmu tapi sedikit yang suka berceramah, dan akan datang setelah kalian nanti suatu jaman yang (pada waktu itu) banyak orang yang pandai berceramah tapi sedikit orang yang berilmu.”
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fadhlu Ilmis Salaf ‘ala Ilmil Khalaf menyebutkan, ilmu yang bermanfaat bisa didapat dari mempelajari Alquran dan hadits. Kemudian, dilanjutkan dengan mendalami kandungan maknanya.
Ilmu dari sahabat Rasulullah, para tabi’in, dan orang-orang yang mengikuti (petunjuk) mereka pun perlu dipelajari dalam hal ini. Imam Ibnu Rajab menambahkan, masalah halal dan haram, pengertian zuhud, amalan hati, pengenalan tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah juga harus dipahami dengan baik.
ADVERTISEMENT
Mengutip Kitab Al Khusyuu’ fish shalaah, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang masuk (dan menetap) ke dalam relung hati manusia, kemudian melahirkan rasa tenang, takut, tunduk, merendahkan dan mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah.
Ilustrasi ilmu yang bermanfaat. Foto: pixabay
Keutamaan bagi seorang yang mempelajari ilmu ini ialah akan terbawa pahalanya sampai ia meninggal dunia. Sehingga, ilmu tersebut dapat menjadi syafaat baginya di hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim)
Ilmu yang bermanfaat juga akan menuntun seorang Muslim menuju surganya Allah. Sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
ADVERTISEMENT
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Melalui ilmu yang dimilikinya, Allah akan memudahkan seorang Muslim untuk mengerjakan amal saleh. Seperti diketahui, amal saleh merupakan cara setiap hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(MSD)