Konten dari Pengguna

Pengertian Isti'adzah Lengkap dengan Hukum dan Kedudukannya dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 November 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu berdoa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu berdoa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Isti’adzah adalah meminta perlindungan kepada Allah Swt dari gangguan dan bisikan setan yang terkutuk. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa beristi’adzah, terutama ketika hendak membaca Alquran.
ADVERTISEMENT
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Menurut jumhur ulama, hukum beristi'adzah adalah wajib ketika hendak membaca Alquran. Namun, untuk perkara setiap rakaat shalat, masih terdapat perbedaan pandangan. Seperti apa?

Pengertian Isti’adzah dan Penerapannya dalam Islam

Isti'adzah adalah salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Cara membacanya yaitu dengan suara pelan dan tidak dikeraskan.
Isti’adzah juga biasa dikenal dengan istilah taawudz. Bacaan ini biasa dilafadzkan sebelum seseorang membaca basmalah. Mengutip buku Fikih Sunnah Wanita karya Abu Malik Kamal, bacaan isti’adzah adalah sebagai berikut:
Ilustrasi membaca alquran Foto: Shutter Stock
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
ADVERTISEMENT
Bacaan isti’adzah hanya dianjurkan pada ayat Alquran saja, tidak yang lain. Bacaan ini menjadi pendahuluan dan peringatan bagi pendengarnya, bahwa yang datang setelah itu adalah ayat suci Alquran.
Sehingga, ketika seseorang mendengar isti'adzah, maka ia akan mempersiapkan diri untuk mendengarkan firman Allah. Oleh karena itu, isti’adzah disyariatkan bagi pembaca Alquran meski ia sedang sendirian. Itu karena isti’adzah bisa mendatangkan manfaat dan keutamaan bagi yang mengamalkannya.
Dalam buku Thibbul Qulub: Klinik Penyakit Hati oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Imam Ahmad menceritakan bahwa Imam Hambali selalu membaca isti'adzah setiap akan membaca Alquran, termasuk di dalam shalat. Dalam sebuah riwayat, Ibnu Masyisy berkata, "Ketika Nabi membaca, maka beliau beristi'adzah.”
Isti’adzah juga bisa dibaca dalam rakaat shalat. Bacaan ini bisa menambah pahala dan kekhusyu’an seorang Muslim. Diriwayatkan Ibnu Ala bahwasanya Ustman bin Abil Ash mendatangi Nabi SAW lalu berkata:
Ilustrasi isti'adzah membaca Alquran. Foto: Unsplash
"Wahai Rasulullah sesungguhnya setan telah menghalangiku antara shalat dan bacaanku dan mengacaukannya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Itu adalah setan yang disebut Khinzib. Jika kau merasakan kedatangannya, bacalah isti'adzah dan meludahlah ke sisi kirimu tiga kali." Utsman berkata, "Lalu aku melakukan hal tersebut, dan Allah pun menjauhkannya dariku." (Shahih Muslim)
ADVERTISEMENT
Hadits tersebut mengungkapkan fadhilah membaca isti'adzah dalam rakaat shalat. Hal ini bisa menghalangi seorang hamba dari godaan setan yang berusaha mengacaukan shalatnya.
Kemudian, isti’adzah juga dianjurkan dibaca ketika seseorang sedang marah. Sulaiman bin Shard berkata:
"Ketika aku duduk bersama Rasulullah SAW, datanglah dua orang sedang bertengkar saling memaki, salah satu di antaranya bermuka merah padam dan tampak naik darah"
Kemudian Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat jika Seseorang mengatakannya maka sirnalah apa yang dia rasakan."
Para sahabat berkata kepadanya, "Sesungguhnya Rasulullah saw. berkata "Memohonlah perlindungan kepada Allah swt. dari godaan setan!" (Shahih Bukhari)
(MSD)