Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pengertian, Jenis, dan Contoh Paragraf Induktif
23 Oktober 2021 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia , terdapat dua jenis paragraf , salah satunya adalah paragraf induktif. Paragraf ini disebut juga dengan paragraf khusus-umum. Paragraf induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Bongkar Pola Soal USBN SD/MI 2020, paragraf sendiri diartikan sebagai rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan disusun secara logis serta sistematis hingga membentuk kesatuan pokok bahasan.
Paragraf yang baik memiliki beberapa syarat, yaitu kepaduan makna, kesatuan, kepaduan bentuk, berkalimat efektif, dan memiliki satu ide pokok. Paragraf memuat dua bagian, yakni gagasan utama dan gagasan penjelas.
Sementara itu, paragraf deduktif yang menjadi lawan induktif merupakan paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Paragraf ini mempermasalahkan hal umum dan disusul dengan penjelas-penjelas.
Lalu, apa yang dimaksud dengan paragraf induktif? Seperti apa contohnya? Agar tidak bingung, simak pembahasan berikut ini.
Pengertian dan Macam-macam Paragraf Induktif
Berdasarkan informasi dari buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif karangan Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M. Pd. (2019), paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dengan penjelasan atau hal terperinci. Kemudian, disusul dengan kalimat utama.
ADVERTISEMENT
Paragraf induktif juga diartikan sebagai paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mengutip buku Think Smart Bahasa Indonesia oleh Islamil Kusmayadi, paragraf induktif bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
1. Generalisasi
Generalisasi merupakan penalaran yang dilakukan dengan menarik kesimpulan dari data-data yang sesuai dengan fakta. Data ini harus cukup untuk menyusun kesimpulan secara umum.
2. Analogi
Penalaran analogi dilakukan dengan membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Melalui kesamaan itu, kesimpulan dapat ditarik.
3. Sebab-Akibat
Penalaran sebab-akibat diterapkan dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab terjadinya suatu peristiwa. Selanjutnya, bisa ditarik kesimpulan yang merupakan akibatnya.
Contoh Paragraf Induktif
Agar lebih memahami materi, simak contoh paragraf induktif yang dikutip dari buku LIBAS AKM untuk SMP/MTs 2021 tulisan Fitri Lianingsih, M. Si. (2020), buku Get Success UN Bahasa Indonesia oleh Seni Handiyani dan Wildan, dan buku Mini Book Master Bahasa Indonesia & Inggris oleh Alfi Irsyad Ibrahim S.S., dkk:
ADVERTISEMENT
Contoh 1
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dengan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh 2
Usia kita memang termasuk dalam usia pertumbuhan. Dalam usia pertumbuhan, kita memang membutuhkan banyak energi dan kalori yang dihasilkan dari makanan.
Itulah sebabnya mengapa pada bulan puasa, anak-anak seusia kita cenderung merasa lebih cepat lapar dibandingkan dengan orang yang sudah lebih tua. Untuk itulah perlu usaha dan latihan agar dapat terbiasa berpuasa.
Contoh 3
Dalam kehidupan bermasyarakat, apa yang dibutuhkan oleh seseorang belum tentu sama dengan apa yang dibutuhkan orang lain. Di samping itu, suatu kebutuhan yang dapat dicapai oleh seseorang, belum tentu dapat dicapai oleh orang lain. Kenyataan seperti itu dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
(GTT)