Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian, Jenis, dan Dampak Angin Muson di Indonesia
5 Desember 2020 13:15 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap tahun, angin muson akan bertiup di wilayah Indonesia. Kehadiran angin ini dipengaruhi oleh letak geografis Tanah Air yang diapit oleh dua samudra dan dua benua. Di samping itu, angin muson juga dipengaruhi oleh perbedaan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Angin muson adalah gerakan massa udara akibat perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan samudra. Angin ini bertiup dari barat daya menuju timur laut dan sebaliknya dalam kurun waktu tertentu.
Pergantian arah angin muson setiap enam bulan sekali telah menyebabkan iklim muson di Indonesia. Iklim ini pun menimbulkan pergantian musim selama kurang lebih setengah tahun sekali.
Sejatinya, angin muson terbagi menjadi dua jenis. Keduanya memberikan sejumlah dampak untuk cuaca di wilayah Indonesia.
Nah, berikut jenis-jenis angin muson beserta dampaknya.
Angin Muson Timur
Angin muson timur bertiup pada April hingga Oktober di Indonesia. Angin ini akan menyebabkan musim dingin di benua Australia dan mendatangkan musim kemarau berkepanjangan di Indonesia. Bertiupnya angin muson timur disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara.
ADVERTISEMENT
Angin muson timur memberikan sejumlah dampak positif untuk Indonesia, yakni melancarkan hasil panen dan mempermudah nelayan untuk melaut. Meski begitu, angin ini juga menyebabkan dampak negatif seperti meningkatkan risiko kebakaran hutan dan memicu kekeringan.
Angin Muson Barat
Angin yang bertiup antara bulan Oktober hingga April ini mendatangkan musim hujan di Indonesia. Kehadiran angin muson barat disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di belahan bumi bagian utara dan selatan.
Seperti angin muson timur, angin ini juga membawa sejumlah dampak negatif dan positif. Angin ini dapat mengurangi polusi udara, menyuburkan tanaman, dan mengurangi risiko kebakaran hutan. Namun, angin barat juga dapat memicu tanah longsor dan menghambat kegiatan pertanian.
(GTT)