Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Pengertian, Jenis-jenis, dan Contoh Basa Rinengga
7 Desember 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Basa rinengga dikenal sebagai salah satu karya sastra Jawa atau kata-kata dalam bahasa lokal. Ini disebut pula dengan bahasa berhias. Contoh basa rinengga sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan jenis-jenis bahasanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari buku Pelba 17 karangan Yassir Nasanius (2004), basa rinengga berasal dari dua kata, yakni basa dan rinengga. Basa artinya bahasa, sedangkan rinengga berarti dihias. Jika diartikan secara keseluruhan, basa rinengga adalah bahasa yang dipakai agar tercipta suasana indah.
Basa rinengga umumnya mengandung unsur-unsur keindahan yang mampu menarik pembaca. Tidak heran jika bahasa ini kerap digunakan dalam acara pernikahan, pewayangan, penulisan puisi, lirik lagu, dan lain-lain.
Secara umum, basa rinengga bisa dibedakan jadi beberapa jenis. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak artikel di bawah ini.
Jenis-jenis dan Contoh Basa Rinengga
Berikut jenis-jenis beserta contoh basa rinengga seperti dikutip dari buku Gladhi Basa Jawa Kelas V untuk SD/MI oleh Dhita Puspitasari Sukendro dan Triana Wahyu Susanti:
ADVERTISEMENT
1. Tembung Saroja
Tembung saroja merupakan jenis basa rinengga yang digunakan untuk mempertegas suatu kalimat. Contoh:
2. Tembung Camboran
Tembung camboran merupakan dua kata atau lebih yang digunakan bersamaan dan memiliki satu arti. Camboran terbagi menjadi dua, yaitu camboran utuh dan tugel atau wancahan.
Camboran utuh artinya kata yang bercampur menjadi satu kesatuan kata, sedangkan camboran tugel merupakan kata yang putus dengan mengurangi satu atau kedua kata. Contoh :
ADVERTISEMENT
3. Tembung Entar
Tembung entar merupakan kata yang tidak bisa diartikan langsung dengan apa adanya. Contoh:
4. Wangsalan
Wangsalan adalah kalimat yang berupa permainan teka-teki. Contoh:
5. Paribahasan
Paribasan identik dengan kata yang jelas, lugas, dan tanpa perumpamaan. Contoh:
6. Saloka
Pada dasarnya, saloka mirip dengan kalimat paribasan. Perbedaan keduanya hanya terletak pada fokusnya. Dalam basa rinengga saloka, fokusnya terletak pada manusia atau subjeknya. Contoh:
ADVERTISEMENT
(GTT)