news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengertian, Jenis-jenis, dan Proses Terjadinya Bunyi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Juni 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya bunyi harus memenuhi tiga syarat, yakni sumber bunyi, medium penghantar, dan pendengar. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, bunyi tidak akan timbul.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, bunyi merupakan gelombang longitudinal yang arah getarannya sama dengan arah rambat. Bunyi dapat merambat melalui beberapa media perantara, yakni zat cair, udara, dan benda padat.
Lantas, bagaiman proses terjadinya bunyi? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash

Proses Terjadinya Bunyi

Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4, bunyi berasal dari benda yang bergetar. Misalnya, pita suara manusia, harmonika yang ditiup, gendang yang ditabuh, gitar yang dipetik, dan lainnya.
Getaran tersebut akan menimbulkan gelombang bunyi di udara. Semakin kuat benda bergetar, semakin kuat pula bunyi yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin lemah benda bergetar, maka semakin lemah bunyi yang ditimbulkan oleh benda tersebut.
Bunyi yang ada di udara ditangkap oleh daun telinga. Kemudian, bunyi ini masuk ke liang telinga dan mengenai gendang telinga hingga bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi dan bergerak menuju rumah siput.
ADVERTISEMENT
Getaran ini membuat rumah siput bergetar dan sel rambut melengkung. Selanjutnya, saraf auditori mengirim sinyal ke otak. Lalu, otak menerjemahkan sinyal tersebut sebagai bunyi.
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash

Apa Itu Bunyi?

Menurut M. Ali Yaz dalam buku Fisika 3: SMA Kelas XII, bunyi adalah gelombang yang disebabkan oleh getaran suatu objek dan dirambatkan melalui medium dari satu tempat ke tempat lain.
Bunyi juga dapat diartikan sebagai hasil getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Karena itulah, bunyi kerap disebut sebagai gelombang bunyi.
Di sisi lain, bunyi tidak bisa merambat pada ruang vakum. Sebab, ruang itu tidak memiliki medium untuk tempat rambatan.Hal ini bisa dilihat dari bel di ruang vakum.
Bel di tempat tersebut dapat bergetar, namun tidak bisa terdengar lantaran di sekitarnya tidak ada medium untuk merambatkan getaran ke telinga manusia.
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash

Syarat Terjadinya Bunyi

Seperti dijelaskan sebelumnya, bunyi hanya bisa terjadi jika memenuhi beberapa syarat. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Sumber Bunyi
Syarat terjadinya bunyi yang pertama, yakni adanya sumber bunyi. Dalam hal ini, bunyi akan sampai pada pendengar dengan cara merambat melalui media perantara.
2. Media Penghantar
Media penghantar bunyi dapat berupa udara, zat cair, hingga benda padat. Bunyi yang merambat lewat benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas jika dibandingkan dengan bunyi yang merambat lewat udara.
Udara memegang peranan penting dalam keberadaan bunyi. Manusia dapat berkomunikasi dengan mudah di bumi lantaran ada udara. Sementara itu di luar angkasa, komunikasi sulit dilakukan karena tidak ada udara.
Di sisi lain, bunyi yang merambat melalui benda cair bisa diketahui dari suara lumba-lumba yang tertangkap radar kapal selam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan bunyi yang merambat lewat benda padat bisa diketahui dari suara kereta api dari jarak jauh yang terdengar saat telinga ditempelkan di rel kereta api.
3. Pendengar
Syarat bunyi yang terakhir adalah pendengar. Dalam hal ini, keberadaan pendengar atau orang lain dibutuhkan untuk mendengarkan bunyi.
Ilustrasi proses terjadinya bunyi foto: Unsplash

Jenis-jenis Bunyi

Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut jenis-jenis bunyi yang dikutip dari buku Cepat Kuasai IPA SD/MI Kelas IV, V, VI karya Christiana Umi, S. Pd.
1. Audiosonik
Audiosonik merupakan jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia. Jumlah getaran bunyi audiosonik berkisar antara 20 hingga 20.000 getaran per detik.
2. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getarannya kurang dari 30 getaran per detik. Oleh karena itu, manusia tidak dapat mendengarkannya. Bunyi infrasonik hanya didengar oleh hewan tertentu seperti anjing, angsa, dan jangkrik.
ADVERTISEMENT
3. Ultrasonik
Ultrasonik merupakan bunyi yang sangat kuat. Jumlah getarannya lebih dari 20.000 getaran per detik. Seperti bunyi infrasonik, bunyi ultrasonik juga tidak dapat didengar manusia. Hewan yang bisa mendengarnya, yakni lumba-lumba dan kelelawar.
(GTT)