Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Khianat, Macam, dan Cara Menyikapinya
15 November 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Khianat adalah salah satu perbuatan buruk yang harus dijauhi oleh umat Islam . Secara istilah, khianat adalah perbuatan tidak jujur yang dilakukan dengan melanggar janji atau sumpah.
ADVERTISEMENT
Menurut Mohammad Ridwan dalam buku Wawasan Keislaman: Penguatan Dikursus Keislaman Kontemporer, khianat artinya tidak menepati amanah. Ungkapan ini juga digunakan kepada orang yang suka mengambil hak orang lain.
Allah SWT sangat membenci orang yang berkhianat. Hal ini pun telah ditegaskan dalam Alquran surat Al Anfal ayat 28-29 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat- amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Dalam hadits lain juga disebutkan jika seseorang berbuat khianat, ia termasuk ke dalam golongan orang munafik. Rasulullah SAW bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, sekalipun dia puasa, shalat, dan mengaku sebagai muslim: jika berbicara bohong, jika berjanji ingkar, dan jika dipercaya khianat." (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Khianat ternyata ada banyak jenisnya, apa saja dan bagaimana umat Islam harus menyikapi orang yang berkhianat?
Macam-Macam Khianat
Menghimpun buku Ilmu Tasawuf: Penguatan Mental-Spiritual dan Akhlaq oleh Dr. H. Imam Kanafi, khianat terbagi menjadi tiga, yaitu:
Ketiga jenis pengkhiantan ini dapat menyebabkan rusaknya dunia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah berikut:
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.” (QS. Al Baqarah: 11-12).
Cara Menyikapi Orang yang Berkhianat
Disebutkan dalam buku Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri bahwa, cara menyikapi orang yang berkhianat adalah dengan bersikap tegas dan berlaku jujur. Allah SWT berfirman:
وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَاۤىِٕنِيْنَ
Artinya: “Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.” (QS. Al Anfal: 58).
ADVERTISEMENT
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tindakan yang sebaiknya diambil dalam menyikapi orang yang berkhianat adalah dengan mencabut atau membatalkan perjanjian yang telah disepakati. Katakan dengan jujur kepada mereka alasan pembatalan perjanjian tersebut.
(NDA)
Live Update