Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Kreak Semarang dan Istilah-istilah Populer Lainnya
26 September 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara pengertian, kreak Semarang artinya orang-orang yang berkelakuan norak atau sok-sokan. Bahkan tak jarang mereka melakukan perkelahian layaknya gangster hingga memakan korban.
Arti Kreak Semarang
Kreak Semarang tidak memiliki entri di dalam KBBI . Artinya, tidak ada pengertian secara resmi yang menerangkan apa itu kreak Semarang. Istilah ini muncul dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat Semarang.
Di media sosial, ada banyak konten yang membahas tentang kreak Semarang. Salah satunya adalah akun Tiktok @msipnk, salah satu kreator asal Semarang. Menurutnya, kreak Semarang artinya 'kere' dan 'mayak'. Jadi, kreak adalah singkatan dari dua kata, yaitu 'kere' yang artinya miskin dan 'mayak' yang artinya banyak tingkah.
Awalnya, istilah ini disematkan kepada mereka yang menggunakan gaya pakaian, rambut, dan sebagainya di waktu yang tidak tepat. Namun, kini kreak Semarang dijadikan sebagai julukan negatif atas kelakuan para kelompok remaja atau pemuda di Semarang.
ADVERTISEMENT
Istilah-istilah Populer di Semarang
Selain kreak, ada banyak istilah populer Semarang yang juga kerap digunakan oleh anak-anak muda di sana. Seorang konten kreator di Instagram @awingaljamal membahas beberapa istilah yang populer di sana, yaitu:
1. Ndes dan Nda
Ndes dan Nda adalah panggilan akrab kepada teman. Ndes berasal dari kata Gondes yang artinya 'Gondrong Deso'. Sedangkan Nda adalah bentuk halus dari Ndes yang cenderung kasar.
2. Bang Jo
Bang Jo adalah kata yang digunakan orang Semarang untuk lampu merah atau lampu lalu-lintas. Istilah ini berasal dari kata Abang Ijo yang disingkat menjadi Bang Jo.
Contoh penggunaannya adalah: Aku Mending muter adoh daripada keno macet bang jo sing suwe (aku mending muter jauh tidak masalah daripada macet di lampu merah yang lama).
ADVERTISEMENT
3. Sebeh dan Semeh
Masyarakat Semarang juga punya istilah khusus untuk memanggil ayah dan ibu. Ayah dipanggil dengan sebeh dan ibu dengan semeh. Istilah ini banyak digunakan di tongkrongan.
4. Penggunaan Imbuhan 'ik' dan 'og'
Bahasa di Semarang cukup akrab dengan imbuhan 'ik' dan 'og' yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Imbuhan 'ik' biasanya digunakan untuk sesuatu yang mengejutkan atau tidak disangka-sangka. Sedangkan untuk imbuhan 'og' digunakan sebagai keluhan.
Contohnya sebagai berikut:
(SFN)