Konten dari Pengguna

Pengertian Lane Hogger dan Bahayanya Bagi Pengemudi Lain di Jalan Tol

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 November 2022 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jalan tol. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan tol. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Ketika berkendara, Anda pasti dipertemukan dengan berbagai macam kondisi lalu lintas. Selain itu, akan ditemui juga pengendara yang memiliki karakteristik beragam, mulai dari yang taat hingga abai terhadap rambu-rambu jalan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa istilah yang kerap digunakan pengendara saat berlalu lintas di jalan raya, salah satunya adalah lane hogger. Secara bahasa, lane hogger artinya pengendara yang mengemudi dengan kecepatan statis, namun tetap berada di lajur kanan.
Hal tersebut sangat membahayakan pengendara lain. Sebab, lajur kanan seharusnya digunakan khusus pengemudi yang ingin mendahului dengan kecepatan tinggi.
Jika terus diabaikan, kebiasaan lane hogging bisa membahayakan dan membawa dampak buruk bagi pengemudi lainnya. Seperti apa? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Dampak Buruk Lane Hogger bagi Pengemudi Lain

Pengemudi lane hogger sangat mengganggu jalannya lalu lintas di jalan raya. Tak jarang, lane hogger juga menyebabkan kemacetan dan kecelakaan yang fatal.
Ilustrasi jalan tol. Foto: pixabay
Ketika Anda menemui pengemudi lane hogger, segera jaga jarak aman. Mengutip situs Vigattin Insurance, untuk memberikan isyarat, Anda bisa membunyikan klakson atau menyalakan lampu sorot ke pengemudi tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika keadaan belum berubah juga, Anda bisa menghindarinya dengan menggunakan lajur tengah. Dahului mobil di depan Anda dengan hati-hati dan jangan lupa melihat kaca spion sebelum menyalipnya.
Selain menghindari lane hogger, Anda juga perlu memerhatikan rambu-rambu lain saat berkendara di jalan tol. Dirangkum dari buku Transportasi: Si Pembunuh yang Terlupakan karya Rafi Al-Thoriq (2020), berikut tipsnya yang bisa Anda ikuti:

1. Jaga kecepatan

Pengendara yang bersikap positif cenderung lebih santai. Sehingga, kecepatannya dalam mengemudi dapat terkontrol. Ini penting untuk menghindari kecelakaan di jalan.

2. Tetap santai dalam mengemudi

Meski memerlukan konsentrasi yang tinggi, Anda tetap harus santai dalam mengemudi. Pengendara yang cerdas (smart driving) selalu fokus saat berkendara, karena pikiran yang buyar akan membuat ia kehilangan keseimbangan.
Ilustrasi jalan tol. Foto: pixabay

3. Jangan terpancing emosi

Terkadang di jalan raya kita kerap menemukan pengguna jalan yang ceroboh. Misalnya tidak taat peraturan, tidak mengikuti marka jalan, tidak menghidupkan lampu sen saat ingin belok, dan lain-lain. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti perkelahian antar pengemudi, Anda bisa mengontrol emosi dengan baik.
ADVERTISEMENT

4. Hindari mengemudi dalam keadaan mengantuk

Pengemudi yang sudah berkendara lebih dari 5 jam cenderung akan merasakan kantuk. Oleh sebab itu, pengendara disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu.
Biasanya, di jalan tol disediakan fasilitas tempat istirahat sementara. Tempat tersebut diberi nama rest area yang dibutuhkan pengemudi ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik dan lain-lain.
(MSD)