Pengertian Proses Disosiatif dan Ragam Bentuknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bertengkar disosiatif Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bertengkar disosiatif Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, salah satunya adalah proses disosiatif yang bersifat negatif. Proses ini berbanding terbalik dengan proses asosiatif yang bersifat positif.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2008 yang ditulis oleh Sri Saptina H, dkk. (2008), proses asosiatif sendiri merupakan proses interaksi sosial yang mengarah pada bentuk kerja sama.
Proses asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meregangkan hubungan solidaritas antarindividu.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang proses disosiatif berikut ini.

Pengertian dan Jenis-jenis Proses Disosiatif

Menurut Tim Mitra Guru (2007) dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi, proses disosiatif adalah bentuk hubungan sosial yang mengacu pada perpecahan dan perlawanan dalam hubungan sosial.
Proses disosiatif terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
1. Persaingan
Ilustrasi persaingan disosiatif Foto: Unsplash
Persaingan atau kompetisi merupakan suatu bentuk proses sosial antara dua individu atau kelompok yang bersaing secara sehat. Dalam hal ini, individu atau kelompok akan bersaing mencari keuntungan dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka, tanpa kekerasan.
ADVERTISEMENT
Persaingan atau competition meliputi persaingan pribadi dan kelompok. Bentuknya bisa berupa persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan ras, dan persaingan kedudukan serta peran.
Persaingan memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
2. Kontravensi
Ilustrasi bertengkar disosiatif Foto: Shutterstock
Mengutip buku Top No 1 Ulangan Harian SMP/MTS Kelas 7: Pilihan Cerdas Menjadi Bintang Kelas oleh Tim Guru Indonesia (2015), kontravensi merupakan sikap menyembunyikan perasaan terhadap kepribadian seseorang.
Proses sosial ini berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi dapat berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai pada pertentangan.
Beberapa contoh kontravensi adalah penolakan, perlawanan, protes, provokasi, intimidasi , dan lainnya.
3. Pertentangan
Ilustrasi bertengkar disosiatif Foto: Shutterstock
Pertentangan adalah proses sosial individu atau kelompok yang berupaya mencapai tujuan dengan cara menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan. Dalam proses ini, masing-masing pihak berusaha menghancurkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pertentangan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
(GTT)