Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Pengertian Proses Disosiatif dan Ragam Bentuknya
23 Juni 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, salah satunya adalah proses disosiatif yang bersifat negatif. Proses ini berbanding terbalik dengan proses asosiatif yang bersifat positif.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2008 yang ditulis oleh Sri Saptina H, dkk. (2008), proses asosiatif sendiri merupakan proses interaksi sosial yang mengarah pada bentuk kerja sama.
Proses asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meregangkan hubungan solidaritas antarindividu.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang proses disosiatif berikut ini.
Pengertian dan Jenis-jenis Proses Disosiatif
Menurut Tim Mitra Guru (2007) dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi, proses disosiatif adalah bentuk hubungan sosial yang mengacu pada perpecahan dan perlawanan dalam hubungan sosial.
Proses disosiatif terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
1. Persaingan
Persaingan atau kompetisi merupakan suatu bentuk proses sosial antara dua individu atau kelompok yang bersaing secara sehat. Dalam hal ini, individu atau kelompok akan bersaing mencari keuntungan dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka, tanpa kekerasan.
ADVERTISEMENT
Persaingan atau competition meliputi persaingan pribadi dan kelompok. Bentuknya bisa berupa persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan ras, dan persaingan kedudukan serta peran.
Persaingan memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
2. Kontravensi
Mengutip buku Top No 1 Ulangan Harian SMP/MTS Kelas 7: Pilihan Cerdas Menjadi Bintang Kelas oleh Tim Guru Indonesia (2015), kontravensi merupakan sikap menyembunyikan perasaan terhadap kepribadian seseorang.
Proses sosial ini berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi dapat berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai pada pertentangan.
Beberapa contoh kontravensi adalah penolakan, perlawanan, protes, provokasi, intimidasi , dan lainnya.
3. Pertentangan
Pertentangan adalah proses sosial individu atau kelompok yang berupaya mencapai tujuan dengan cara menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan. Dalam proses ini, masing-masing pihak berusaha menghancurkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pertentangan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
(GTT)