Konten dari Pengguna

Pengertian Sanad, Matan, dan Rawi Hadits beserta Contohnya yang Bisa Dipahami

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 September 2022 13:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hadits. Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hadits. Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Hadits Nabi merupakan sumber ajaran kedua yang dimiliki oleh umat Muslim setelah Alquran. Hadits Nabi diriwayatkan melalui dua cara, yakni mutawatir dan ahad.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Memahami Ilmu Hadits karya Asep Herdi (2014), hadits memiliki tiga unsur penting yang terdiri dari sanad, matan, dan rawi. Ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain yang dapat menentukan status serta kualitas sebuah hadits.
Kabar atau berita yang tidak memiliki sanad tidak bisa disebut sebagai hadits, begitu pula dengan matan dan rawi. Terkadang, orang awam masih kesulitan membedakan pengertian sanad, matan, dan rawi.
Agar tidak salah memahami, berikut penjelasan tentang sanad, matan, dan rawi selengkapnya yang bisa Anda simak.

Sanad Hadits

Secara bahasa, sanad berarti sandaran, sesuatu yang dapat dipercayai, atau kaki bukit. Sedangkan secara istilah, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadits kepada Nabi Muhammad SAW. Contohnya bisa dilihat dalam hadits Imam Bukhari berikut ini:
Ilustrasi hadits. Foto: pixabay
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ح وَأَنْبَأَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا الْمَوْتَ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي مَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
ADVERTISEMENT
“Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsanna, ia berkata, "Abdul Wahhab Ats-Tsaqafy telah mengabarkan kepadaku, ia berkata, "Telah berbicara kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi Qilabah dari Anas dari Nabi Muhammad SAW bersabda ‘Tiga perkara yang barangsiapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman, yakni: (1) Allah dan Rasul-Nya kepada yang dicintai lebih dari yang selainnya (2) Kecintaan kepada seseorang, tidak lain karena Allah semata dan (3) Keengganan kembali kekufuran, seperti keengganannya dicampakkan ke neraka."
Hadits tersebut diterima oleh Imam Bukhari melalui sanad pertama Muhammad bin al-Musanna, sanad kedua Abdul Wahhab Ats-Tsaqafy, sanad ketiga Ayyub, sanad keempat Abi Qilabah dan seterusnya sampai sanad yang terakhir Anas ra. Beliau merupakan seorang sahabat yang langsung menerima hadits dari Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dalam bidang ilmu hadits, sanad dijadikan sebagai neraca untuk menimbang sahih atau dhaifnya suatu hadits. Jika salah seorang dalam sanad tersebut ada yang tertuduh fasiq atau dusta, maka hadits tersebut menjadi dhaif atau lemah.
Ilustrasi hadits. Foto: pixabay

Matan Hadits

Secara bahasa, matan berarti punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan secara istilah, matan adalah pengujung sanad, yakni sabda Nabi Muhammad SAW yang disebutkan setelah sanad.
Dengan kata lain, matan adalah isi dari hadits itu sendiri. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Alquran Hadits MA Kelas X susunan Prof. Dr. H. Matsna (2014), berikut contohnya yang bisa Anda simak:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ المُسْنَدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو رَوْحٍ الحَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
ADVERTISEMENT
"Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Musnadi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin Umarah berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah'”
(HR. Bukhari)
Dalam hadist tersebut, kata “haddatsanaa ‘Abdullah bin Muhammad” sampai “Ibnu Umar” adalah sanad. Sedangkan kalimat mulai dari “umirtu” sampai “wa hisabuhum ‘alallah” adalah matan.
Ilustrasi hadits. Foto: pixabay

Rawi Hadits

Rawi adalah sebutan untuk orang yang meriwayatkan, menyampaikan, serta memindahkan suatu hadits kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya. Seorang rawi juga mencatatnya dalam suatu kumpulan hadits dan menyebutkan sanadnya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Peranan Wanita dalam Periwayatan Hadits karya Amal Qardasy (2002), perawi hadits diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan, yakni:
(MSD)