Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Serta Perbedaan Integrasi Nasional Secara Politis dan Antropologis
26 Oktober 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Berintegrasi nasional sama seperti konsep menyatukan bangsa dengan kesederhanaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Ujang Permana, integrasi nasional berasal dari dua kata serapan bahasa Inggris, yaitu integrasi dan nasional.
Integrasi atau integrate artinya menggabungkan atau mempersatukan. Sedangkan nasional yang berasal dari kata nation berarti bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Maka dari itu, bangsa Indonesia membutuhkan integrasi nasional karena dapat menyatukan segala bentuk latar belakang, mulai dari budaya, suku, etnis, hingga ekonomi.
Integrasi nasional juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni politis dan antropologis. Lantas, apa perbedaan integrasi secara politis dan antropologis? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Perbedaan Integrasi Nasional Secara Politis dan Antropologis
Yuniar Mujiwati menjelaskan dalam buku Serba-Serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks: Demokrasi, Kewarganegaraan, hingga Integrasi Sosial, perbedaan integrasi secara politis dan antropologis bisa dikatakan sangat hampir tidak ada. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian kedua macam intergrasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Integrasi nasional secara politis adalah proses penyatuan kelompok budaya, sosial, ras, suku ke dalam satu bentuk, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di Indonesia, proses penyatuan nasional dilakukan melalui kepemimpinan atas dasar pilihan rakyat.
Integrasi nasional yang dilakukan secara politis menjadi hal yang penting karena berfungsi untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman eksternal. Oleh karena itu, integrasi nasional ini dilindungi oleh hukum serta pihak berwenang yang bertanggung jawab untuk menjaga kesatuan NKRI.
Integrasi nasional secara antropologis dapat didefinisikan sebagai proses penyatuan dan penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pendekatan secara antropoligis yang cukup sulit dilakukan di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia memiliki kebudayaan masyarakat yang sangat beragam.
ADVERTISEMENT
Dengan dua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara integrasi nasional secara politis dan secara antropologis terletak pada ruang lingkupnya.
Untuk integrasi nasional secara antropologis, pendekatannya hanya melalui faktor budaya sehingga ruang lingkupnya terbatas dan sulit menyebar luas ke daerah dengan budaya lainnya. Sedangkan integrasi nasional secara politis, proses penyatuannya dilakukan dengan menyeluruh. Namun, secara garis besar, keduanya memiliki kesamaan karena sama-sama bertujuan untuk menyatukan perbedaan.
(NDA)