Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Sholawat Burdah Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan
25 Maret 2021 17:35 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh M. Syukron Maksum, kata burdah secara bahasa diartikan sebagai mantel. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sholawat burdah berasal dari kata bur’ah yang berarti shifa atau kesembuhan.
Sholawat ini disusun oleh Imam Busyiri yang merupakan seorang penyair terkenal pada masanya. Imam Busyiri menyusun sholawat burdah atas dasar perintah Rasulullah SAW dalam mimpinya.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang sholawat burdah lengkap dengan bacaan arab, latin, dan terjemahan.
Sholawat Burdah
Menurut riwayat, disusunnya sholawat burdah bermula ketika Imam Busyiri menderita faalij (setengah lumpuh) yang tidak pernah sembuh setelah pergi ke dokter manapun. Kemudian beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW.
Di dalam mimpi tersebut, Imam Busyiri diminta untuk membuat syair yang memuji Rasulullah. Ia pun menyusun Burdah dalam 10 pasal pada tahun 6-7 H.
ADVERTISEMENT
Setelah menyusun Burdah, ia kembali bermimpi bertemu Rasulullah yang menyelimuti dirinya dengan Burdah (mantel). Ketika dia bangun, dia sembuh dari kelumpuhannya.
Sholawat ini pun kemudian tersebar di kalangan umat Muslim seluruh dunia. Bahkan 20 ulama mensyarahkan sholawat ini, di antaranya yang terkenal adalah Imam Syaburkhiti dan Imam Baijuri.
Melansir laman NU Online, sholawat burdah memiliki manfaat dan faedah bagi umat Muslim, di antaranya sebagai doa memohon kesembuhan penyakit, syair pujian kepada Rasulullah, dan syair bukti kecintaan seorang umat kepada Rasulullah.
Adapun bacaan sholawat burdah adalah sebagai berikut:
مَوُلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدًا، عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
أَمِنْ تَذَكُّرِ جِرَانٍ بِذِى سَلَمِ، مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَاى مُقْلَةٍ بِدَمِ
أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَا ظِمَةٍ، وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِى الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَمِ
ADVERTISEMENT
يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا، وَغْفِرْلَنَامَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ
Maulaa ya shollli wasallim daaiman abada, ‘alaa habiibika khoiril kholqi kullihimi
Amin tadzakkuri jirooni bidzi salami, mazajta dam’an jaroo muqlatin bidami
Am habbatirriihu mintilqooi kaadhzimatin, wa auwmadhzol barqu fidz dhzomaai idhzomi
Ya Robbi bil Musthofa balligh maqoo sidanaa, waghfirlana mamadhzo yaa wa-asi’al karomi
Artinya:
Wahai Tuhan kami (Allah Swt) curahkanlah selalu sholawat dan salam selalu selama – lamanya dan abadi, kepada kekasih-Mu (Muhammad) yang terbaik diantara semua makhluk
Apakah karena teringat tetangga yang tinggal di Dzalim, sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir di matamu
Ataukah karena tipuan angin kencang yang kencang yang berhembus dari arah “Kadzhimah”, atau karena sinar kilat yang membelah kegelapan malam dari Gunung “Idhzam”
ADVERTISEMENT
Wahai Tuhanku demi Al-Musthofa Muhammad, sampaikanlah maksud dan hajat – hajat kami, dan ampunilah dosa – dosa kami yang terdahulu wahai Yang Maha Luas dan wahai Yang Maha Dermawan.
(MSD)