Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Syafaat dan Macam-macamnya yang Dimiliki Rasulullah SAW
1 November 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Syafaat secara harfiah berarti pertolongan atau bantuan yang diberikan kepada orang lain yang mengharapkan pertolongannya. Syafaat juga dapat diartikan sebagai usaha dalam memberikan suatu manfaat atau suatu mudharat bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam Islam, syafaat berarti pertolongan yang diberikan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya di hari kiamat. Tujuannya untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Ta'ala yang berbunyi:
مَّن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٌ مِّنْهَا ۖ وَمَن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَّهُۥ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ مُّقِيتًا
Artinya: "Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) daripadanya. Dan barangsiapa yang memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. An Nisaa: 85).
Enam Syafaat Rasulullah SAW
Ada enam macam syafaat yang dimiliki Rasulullah SAW seperti yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim dalam buku Ensiklopedi Akhirat karya Mahir Ahmad Ash-Syufiy berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pertama, syafaat yang besar (asy-Syafa’ah al-Kubra). Disebut besar, karena hanya Nabi Muhammad SAW-lah yang dapat melakukannya.
Seluruh nabi dan rasul selain beliau tak mampu melakukannya. Syafaat ini terjadi ketika umat manusia dihisab dalam pengadilan Hari Akhir, yaitu di Padang Mahsyar.
Di saat itu, tiap orang lantas mendatangi nabi-nabi mereka untuk mendapatkan syafaat. Namun, tiap nabi itu menolak kecuali Nabi Muhammad SAW.
Kedua, syafaat Nabi untuk kaum beriman, yakni mereka calon penghuni surga. Dengan syafaat itu, mereka akan dimudahkan masuk ke dalam Jannah-Nya.
Ketiga, syafaat Rasulullah SAW untuk orang-orang beriman, tetapi pernah melakukan maksiat saat hidup di dunia. Jika berdasarkan hisab, mereka lebih pantas dimasukkan ke dalam neraka. Namun, Rasulullah SAW memohonkan syafaat kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa mereka.
ADVERTISEMENT
Keempat, syafaat Rasulullah SAW yang diperuntukkan bagi penduduk neraka yang semasa hidupnya mengakui "Laa Ilaaha Illa Allah." Mereka akan tetap dimasukkan ke neraka untuk menebus dosa-dosa selama di dunia. Namun, setelah dosa mereka habis maka akan langsung dimasukkan ke dalam surga.
Kelima, syafaat Nabi SAW bagi para penghuni surga. Nabi SAW memohonkan syafaat kepada Allah SWT agar penduduk itu lebih ditingkatkan derajatnya di dalam surga. Orang yang dapat menerima keberuntungan ini adalah mereka yang hidupnya selalu ikhlas, hanya menyembah dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Hal tersebut sesuai firman Allah SWT yang artinya: "Peringatkanlah dengannya (Alquran) itu orang yang takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada Hari Kiamat), tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa.” (QS. Al An’aam: 51).
ADVERTISEMENT
Keenam, syafaat Rasulullah SAW untuk anggota keluarganya yang meninggal dalam keadaan non-Muslim. Sebagai contoh, Abu Thalib. Dialah paman Nabi SAW yang dengan penuh kasih-sayang terus melindungi dan merawat beliau shalallahu 'alaihi wasallam. Namun, ia meninggal dalam keadaan kafir.
Dengan syafaat Rasul SAW, azab yang kelak ditimpakan kepada Abu Thalib akan diringankan azabnya. Rasulullah bersabda: "Penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah Abu Thalib. Dia diberi dua sandal yang menyebabkan otaknya mendidih.” (HR. Ahmad).
(NDA)