Konten dari Pengguna

Pengertian Tafakur dan Macam-Macamnya dalam Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 September 2021 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tafakur. Foto:  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tafakur. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Dalam KBBI, tafakur artinya merenung, memikirkan, menimbang dan mengheningkan cipta. Dalam Islam, tafakur adalah salah satu cara untuk merenungi beragam bentuk kebesaran Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam buku Cinta, Syukur, dan Tafakur oleh Ilma Pratidina Suryandari, mengartikan tafakur sebagai suatu perenungan dengan melihat, menganalisa, dan meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT.
Allah SWT memuji orang-orang yang merenung untuk memperoleh pengetahuan. Ini tercantum dalam surat Al-Imran ayat 190-191. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Mereka berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini semua, dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Ali Imran:190-191).
ADVERTISEMENT

Macam-Macam Bentuk Tafakur

Ilustrasi tafakur. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Mayoritas ulama mengatakan bentuk tafakur bisa dilakukan dengan berbagai cara. Dalam buku Penuntun: Al Quran Itu Mudah, oleh M. Rojaya, Ibnu Hajar Al Asqalani membagi tafakur dalam lima macam bentuk tafakur. Apa saja?
1. Tafakur tentang kekuasaan-kekuasaan Allah
Tafakur dalam bidang ini bisa dilakukan dengan cara merenungkan keajaiban ciptaan-Nya yang ada di langit dan bumi. Tafakur ini bisa meningkatkan keyakinan umat Muslim dalam mengenal keagungan Allah SWT.
Dalam Alquran surat Adz-Dzariyat, Allah SWT berfirman: “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS Adz-Dzariyat: 20-21).
2. Tafakur terhadap nikmat-nikmat Allah
Tafakur jenis ini bisa dilakukan dengan mensyukuri kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT. Orang yang selalu bersyukur kepada Allah, pasti diberikan lebih oleh Allah SWT. Dalam surat An-Nahl ayat 53, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan,” (QS An-Nahl: 53).
3. Tafakur terhadap janji Allah
Selanjutnya, tafakur jenis ini dapat dilakukan dengan terus berbuat kebaikan. Orang salih percaya, Allah akan membalas segala kebaikan dengan kebaikan berlipatganda di surga kelak. Tafakur jenis ini dapat melahirkan rasa senang beribadah kepada-Nya.
Janji Allah SWT bagi orang yang bertakwa dalam Alquran dijelaskan dalam Surat Al-Lail ayat 5-7. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman:
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”(QS. Al-Lail: 5-7)
ADVERTISEMENT
4. Tafakur terhadap ancaman Allah
Tafakur yang keempat bisa menghasilkan sikap takut dan waspada dalam menghadapi kemaksiatan. Ini dapat dianalogikan seperti orang yang berjalan dalam semak berduri, maka dia akan sangat hati-hati. Begitu pula seseorang yang bertafakur, ia akan berhati-hati dalam segala aspek kehidupan dan menjauhi segala larangan Allah.
Dengan begitu, seseorang akan selalu ingat dan tetap waspada jika ingin melakukan perbuatan dosa. Sebab, Allah SWT sudah memberikan ancaman akan pembalasan yang menantinya atas apa yang telah diperbuat.
5. Tafakur pada kekurangan diri.
Mirip dengan muhasabah, dengan bertafakur seseorang bisa menginstrospeksi dirinya. Dengan begitu, seseorang akan merasa malu saat memiliki kekurangan yang banyak dan berusaha memperbaikinya di kemudian hari agar berubah menjadi orang yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
(IPT)