Pengertian Takdir Mubram dan Contohnya dalam Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 April 2021 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi takdir mubram. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takdir mubram. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Di antara enam rukun iman yang wajib diimani umat Islam, iman kepada qada dan qadar adalah salah satunya. Umat Muslim harus percaya bahwa dalam menjalani hidup, ada ketentuan atau ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat, atau seringkali disebut dengan takdir.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, takdir dibedakan menjadi dua macam, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Keduanya merupakan ketetapan Allah yang bersifat mutlak dan telah ditentukan sebelum manusia diciptakan.
Mengutip buku Change Your Destiny oleh Rully Roesli, takdir mubram adalah takdir azali yang tidak bisa diubah, berbeda dengan takdir muallaq yang bisa berubah dan bergantung pada usaha serta doa manusia. Takdir ini telah tertulis di Lauhul Mahfudz. Jadi, takdir mubram semata-mata adalah atas kehendak (iradah) dan kekuasaan (qudrah) Allah.
Ilustrasi umat Muslim mengimani takdir mubram sebagai ketetapan Allah. Foto: Freepik
Sementara itu, dikutip dari Panduan Muslim Sehari-Hari oleh DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA dan Ustadz Saiful Hadi El-Sutha (2016), ada dua sikap yang mungkin dilakukan oleh manusia dalam menghadapi takdir mubram.
Pertama, antara bersyukur atau tidak jika takdir itu berupa nikmat atau sesuatu yang menyenangkan. Kedua, antara bersabar atau tidak jika tadir tersebut berupa sesuatu yang tidak menyenangkan, musibah, ataupun bencana. Semuanya tergantung pada bagaimana cara kita mengimani ketetapan tersebut. Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22)

Contoh Takdir Mubram

Ilustrasi gempa bumi sebagai takdir mubram. Foto: BNPB
Adapun contoh takdir mubram adalah:
Meskipun tidak dapat dihindari, menurut Syekh M Ibrahim Al-Baijuri dalam Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, doa diyakini dapat meminimalisir dampak bala yang timbul akibat takdir mubram.
Adapun perihal pertama (qadha mubram), (peran) doa meskipun tidak dapat menghilangkan bala, tetapi Allah mendatangkan kelembutan-Nya untuk mereka yang berdoa. Misalnya, ketika Allah menentukan qadha mubram kepada seseorang, yaitu kecelakaan berupa tertimpa batu besar, ketika seseorang berdoa kepada Allah, maka kelembutan Allah datang kepadanya, yaitu batu besar yang jatuh menimpanya menjadi remuk berkeping-keping sehingga dirasakan olehnya sebagai butiran pasir saja yang jatuh menimpanya,” (Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid)
ADVERTISEMENT
(ADS)