Pengertian VUCA dalam Dunia Bisnis dan Cara Menghadapi Tantangannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 November 2022 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi VUCA dalam bisnis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi VUCA dalam bisnis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
VUCA adalah kependekan dari volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity. Tren ini merupakan gambaran nyata dari situasi bisnis di masa kini.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Perilaku dan Budaya Organisasi susunan Maria, dkk., istilah VUCA pertama kali digagas oleh militer Amerika pada tahun 1990-an untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Namun karena kesamaan makna, istilah VUCA akhirnya diadopsi oleh dunia bisnis.
Di era society 5.0, istilah VUCA masih relevan untuk digunakan. Tren ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah ketidakpastian, kompleksitas, ambiguitas, dan gejolak perekonomian.
Pelaku bisnis perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal agar siap menghadapi VUCA tersebut. Bagaimana caranya? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Cara Menghadapi VUCA di Dunia Bisnis

Pada dasarnya, VUCA adalah singkatan dari volatility (bergejolak), uncertainty (tidak pasti), complexity (kompleks), and ambiguity (ketidakjelasan). Keempat istilah ini merupakan tantangan yang biasa dijumpai pelaku bisnis saat ini. Berikut definisi lengkapnya:
Ilustrasi bisnis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Bertumbuh atau Runtuh karya Maskun Kuncoro (2021), banyak organisasi yang berjuang untuk bisa bertahan dan selaras dengan tren VUCA. Hal ini bisa berpengaruh terhadap sumber daya manusia.
Kesiapan dalam menghadapi VUCA bukanlah tanggung jawab pribadi, melainkan seluruh tim yang terlibat dalam organisasi. Tugas pelaku bisnis yaitu menyiapkan sumber daya manusia terbaik agar bisa menghadapi fenomena ini.
Agar bisnis dapat bertahan, sumber daya manusia yang terlibat harus memiliki agility atau ketangkasan dalam menghadapi berbagai situasi. Ada 4 hal yang harus dilakukan organisasi agar tidak menjadi korban VUCA, yaitu:
Ilustrasi pemilik bisnis. Foto: Shutterstock
Kini, mayoritas pola bisnis sudah berubah. Jika dahulu kecanggihan mesin dan alat-alat menjadi faktor utama keberhasilan sebuah bisnis atau organisasi, maka sekarang manusia lah yang menjadi penentunya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dibutuhkan para pemimpin perubahan yang mengerti dan pandai membaca tren masa depan. Perubahan dunia hari ini tidak bisa dijawab dengan logika karena sudah tidak relevan lagi dengan kondisi dunia saat ini.
Hal tersebut selaras dengan pendapat Peter Drucker, seorang bapak manajemen modern. Beliau mengatakan bahwa yang berbahaya dari turbulensi bukanlah turbulensi itu sendiri, melainkan pengambilan tindakan dengan logika kemarin.
Sejatinya, ilmu kita di masa lalu tidak bisa menjawab tantangan di hari ini. Jadim bersiap-siaplah menghadapi era yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan.
(MSD)