Pengertian Waqaf Mu'anaqah Lengkap dengan Contoh Ayatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
14 September 2021 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-Qur'an. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-Qur'an. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat membaca Alquran, seorang Muslim hendaknya memahami ilmu tajwid terlebih dahulu. Sebab ilmu tajwid membantu umat Muslim untuk mengetahui cara membaca Alquran dengan baik dan benar, sehingga dapat memahami maknanya dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, tajwid berasal dari kata jawwada-yujawwidu-tajwid yang artinya membaguskan. Sedangkan secara istilah, mengutip buku Tuntunan Belajar Tajwid Bagi Pemula oleh Zaki Zamani, tajwid adalah membaguskan bacaan huruf-huruf atau kalimat Alquran dengan tenang, teratur, perlahan, dan tidak terburu-buru sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya.
Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa hukum bacaan, salah satunya adalah waqaf mu’anaqah. Bagaimana kaidah membacanya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Waqaf Mu’anaqah dan Contoh Ayatnya di

Ilustrasi anak Islam membaca Al-Quran. Foto: Shutter Stock
Secara bahasa, kata waqaf berasal dari bahasa Arab al-waqf yang berarti diam, berhenti, atau menahan gerakan. Sedangkan secara istilah, waqaf adalah memutus suara pada salah satu kata dalam Alquran dengan niat untuk memulai bacaannya.
Seperti disebutkan di awal, waqaf terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah waqaf mu’anaqah. Jenis waqaf ini memiliki tanda titik tiga di atas bacaan sebanyak dua buah (∴....... ∴).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, jika menemukan tanda ini, pembaca dapat berhenti di salah satu tandanya. Sedangkan di tanda lain, ia harus mewashalkannya. Contohnya:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Pada potongan ayat tersebut, pembaca dapat memilih mau berhenti di tanda waqaf yang mana saja. Ia bisa berhenti di lafaz “laa rayba” ataupun “fiihi”.
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock
Agar lebih memahaminya, berikut beberapa contoh waqaf mu’anaqah beserta cara membacanya yang bisa Anda pelajari:
Surat Al-Baqarah ayat 96
وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ
Cara membacanya, bisa berhenti di lafaz "hayaawati" atau "asyrakuu".
Surat Al-Baqarah ayat 195
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
ADVERTISEMENT
Cara membacanya, bisa berhenti di lafaz "attahlukati" atau "wa ahsinuu".
Surat Ali Imran ayat 30
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗ
Cara membacanya, bisa berhenti di lafaz "muhdhoro" atau "min suuui".
Surat Al-Maidah ayat 41
يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ
Cara membacanya, bisa berhenti di lafaz "quluubuhum" atau "haaduu".
Surat Al-A’raf ayat 172
قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ
Cara membacanya, bisa berhenti di lafaz "balaa" atau "syahidnaa".
ADVERTISEMENT
(MSD)