Konten dari Pengguna

Pengertian Warna Analogus dan Contohnya dalam Desain

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Juni 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna analogus. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna analogus. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam dunia desain dan seni rupa, warna analogus adalah salah satu jenis kombinasi warna yang dikelompokkan berdasarkan keharmonisannya. Jenis warna ini banyak dipakai untuk mendekorasi ruangan karena dianggap lebih hidup dan tidak membosankan.
ADVERTISEMENT
Selain warna analogus, ada dua jenis warna lain yang diketahui, yaitu warna komplementer dan monokromatik. Mengutip buku Dasar Desain Grafis oleh Kusnadi, warna komplementer adalah warna yang memiliki kesan berlawanan satu dengan lainnya. Misalnya, warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan biru dengan jingga.
Sedangkan, monokromatik adalah penyusunan berdasarkan tingkat perpaduan warna hitam dan putih. Sederhananya, monokromatik hanya permainan antara warna hitam (gelap) dan putih (terang). Contohnya biru, biru muda, dan biru tua, serta merah, merah muda, dan merah tua.
Kembali berbicara tentang warna analogus, warna ini sejatinya memiliki susunan warna yang mirip seperti monokrom. Namun, susunan warnanya lebih bervariasi, tidak hanya putih dan hitam. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu warna analogus dan contohnya, simak penjelasan berikut ini.
ADVERTISEMENT

Pengertian Warna Analogus dan Contohnya

Ilustrasi warna analogus. Foto: Unsplash
Warna analogus adalah tiga warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Susunan warna analogus dapat berupa susunan warna bertingkat, dari biru ke merah atau biru ke kuning dengan tingkatan secara halus (tidak drastis).
Dijelaskan lebih lanjut dalam laman Elle Decor, warna analogus terdiri dari satu warna dominan (biasanya warna primer atau sekunder), warna pendukung (sekunder atau tersier), dan warna ketiga adalah campuran dua warna pertama atau warna yang paling menonjol. Contoh warna analogus antara lain:
Ilustrasi perpaduan warna analogus. Foto: Unsplash
Seperti yang disebutkan, kombinasi warna analogus lebih banyak diminati dibandingkan warna monokromatik karena dapat menciptakan tampilan visual menyenangkan dan menenangkan. Kombinasi ni memberikan warna terang dan ceria sehingga tampak harmonis.
ADVERTISEMENT
Menurut Vikalp Kaushik dalam situs UX Planet, harmonisasi warna analogus cocok digunakan untuk menciptakan desain yang tenang dan nyaman. Jenis warna ini juga menimbulkan kesan elegan.
Pemilihan warna analog terbilang cukup tricky. Karena semua warna selaras satu sama lain, skema warna analog memberikan kontras yang rendah. Jadi, pastikan Anda bisa menentukan kontras yang cukup saat memilih skema warna analog. Pilihlah warna pertama untuk mendominasi, warna kedua sebagai warna pendukung, dan warna ketiga sebagai aksen.
(ADS)