Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Wasilah dan Jenis-Jenisnya dalam Syariat Islam
15 Agustus 2022 8:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara umat Muslim menyambung komunikasi kepada Allah SWT adalah dengan berdoa. Agar doa yang dipanjatkan mendapat keberkahan dan dikabulkan Allah SWT, umat Muslim bisa mengerjakan wasilah.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi, wasilah (اَلْوَسِيْلَةُ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "segala hal yang dapat menyampaikan serta mendekatkan seseorang kepada sesuatu". Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (وَسَائِلٌ).
Al-Fairuz Abadi menerangkan dalam kitab yang bertajuk Qaamuusul Muhiith, wasilah adalah suatu amalan atau perantara yang dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah SWT. Agar lebih memahaminya, simak ulasan berikut ini.
Pengertian Wasilah
Menurut syariat Islam , wasilah adalah segala hal yang diperintahkan di dalam Alquran agar seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat Al Maidah ayat 35:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 35)
ADVERTISEMENT
Ibnu ‘Abbas RA menjelaskan maksud wasilah dalam ayat di atas melalui Tafsiir Ibni Jarir ath-Thabari. Ia berkata: “Makna wasilah dalam surat Al Maidah ayat 35 adalah peribadahan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT (Alqurbah).”
Jenis-Jenis Wasilah
Mengutip buku Resep Keselamatan dan Kebahagiaan karya Luqman al Hakim, wasilah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu wasilah figur (orang), wasilah amalan ibadah, dan wasilah bacaan dzikir.
1. Wasilah fiqur (orang)
Di masa lalu, banyak orang yang menjadikan para nabi dan rasul sebagai wasilah bagi mereka. Setelah para nabi dan rasul wafat, keturunannya yang kini dijadikan sebagai wasilah. Terkait hal ini, Allah SWT telah menegaskan dalam Alquran surat An Nisa ayat 64 yang berbunyi:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
Berdasarkan ayat di atas, menjadikan manusia sebagai wasilah bukan sesuatu yang dilarang. Meski begitu, manusia tersebut harus merupakan sosok yang dapat menghidupkan segala syariat Islam berdasarkan Alquran dan hadis.
Hal tersebut sesuai dengan hadis berikut yang artinya: “Semoga tercurahkan Rahmat Allah atas para Khalifah! Ditanyakan: Siapakah mereka wahai Rasulullah? Sabda Beliau: Mereka adalah yang menghidupkan Sunnah-sunnahku dan mengajarkannya kepada manusia.” (Mukhtarul Ahaditsin Nabawi)
2. Wasilah amal ibadah
Wasilah amal ibadah berarti segala perbuatan yang dilandasi oleh niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contoh wasilah amal ibadah tercantum dalam hadis riwayat Imam Muslim yang mengisahkan tentang tiga orang pemuda saat terjebak dalam gua.
ADVERTISEMENT
Saat itu, masing-masing dari mereka mengungkapkan amal saleh yang pernah mereka lakukan. Hal ini dilakukan untuk menjadikan amalan tersebut sebagai wasilah, agar pintu gua yang tertutup batu besar bisa terbuka. Tidak lama setelah itu, Allah SWT pun mengabulkan permohonan mereka.
3. Wasilah bacaan dzikir
Wasilah bacaan dzikir adalah kalimat-kalimat berisi doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu wasilah bacaan dzikir yang bisa diamalkan umat Muslim tercantum dalam hadis berikut ini:
“Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: Ada seseorang datang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Wahai Rasulullah, semalam ada kalajengking pemandanganku?
Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan: Jika seandai membaca doa ini sebanyak tiga kali, maka tidak akan ada yang dapat membahayakanmu.
BISMILLAH AL-LADZI LAA YADHURRU MA'A ISMIHI SYAY'UN FIL ARDHI WALAA FIS SAMAA WAAT WAHUWAS SAMI'UL ALIM (Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya tidak) ada sesuatu yang ada di bumi dan di langit yang bisa mencelakakan, dan Dia Mendengar lagi Mengetahui).” (HR. Muslim, Abu Daud, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
ADVERTISEMENT
(NDA)