Konten dari Pengguna

Pengertian Yaumul Jaza dan Dalilnya yang Wajib Diimani Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Desember 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi yaumul jaza. Foto: unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi yaumul jaza. Foto: unsplash.
ADVERTISEMENT
Yaumul jaza adalah hari pembalasan seluruh amal manusia. Itu merupakan salah satu nama hari Kiamat yang wajib diimani umat Muslim. Allah telah menyediakan dua tempat, yaitu surga dan neraka, sesuai amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
ADVERTISEMENT
Orang beriman dan beramal salih akan mendapatkan surga dengan segala kenikmatan yang ada. Sebaliknya, orang yang tidak mau beriman akan mendapatkan neraka dengan segala siksaan yang teramat menyakitkan.
Mengimani hari kiamat merupakan rukun iman yang keenam. Hari kiamat pasti akan datang, namun tidak ada satu pun manusia yang tahu termasuk Rasulullah. Dalam Alquran, Allah merahasiakan datangnya hari kiamat, sebagaimana dijelaskan dalam surat Thaha ayat 15:
اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى
Artinya: Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.
Selain tentang rahasia hari Kiamat, Alquran juga menjelaskan tentang balasan yang akan didapat manusia di hari akhir nanti. Berikut dalil tentang yaumul Jaza dalam ayat Alquran.
ADVERTISEMENT

Dalil tentang Yaumul Jaza

Ilustrasi dalil yaumul jaza. Foto: Freepik.
Masan AF dalam buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah kelas IX menjelaskan, balasan Allah terhadap orang-orang sholeh pada yaumul jaza tertuang dalam surat Muhammad ayat 15, yang berbunyi:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ
Artinya: Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong?
ADVERTISEMENT
Dari ayat di atas, dapat dilihat bahwa surga adalah tempat yang hanya berisi kesenangan dan kegembiraan. Indahnya alam di surga tidak dapat disamakan dengan indahnya alam di dunia. Keindahan di dunia bersifat sementara sedangkan di akhirat bersifat kekal.
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah memberikan keadilan dan kasih sayang-Nya kepada setiap hamba-Nya yang bertakwa. Sedangkan balasan untuk orang-orang yang zalim tertuang dalam surat An-Nisa ayat 54:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.
Ilustrasi dalil yaumul jaza. Foto: Freepik.
Dikutip dari buku Jurnal Pendidikan Konvergensi oleh Qosmedia team, ayat lain yang juga menjelaskan balasan orang-orang kafir di akhirat adalah surat Ibrahim ayat 16-17:
ADVERTISEMENT
مِّنْ وَّرَاۤىِٕهٖ جَهَنَّمُ وَيُسْقٰى مِنْ مَّاۤءٍ صَدِيْدٍۙ يَّتَجَرَّعُهٗ وَلَا يَكَادُ يُسِيْغُهٗ وَيَأْتِيْهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّمَا هُوَ بِمَيِّتٍۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهٖ عَذَابٌ غَلِيْظٌ
Artinya: Di hadapannya ada neraka Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diteguk-teguknya (air nanah itu) dan dia hampir tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya (masih ada) azab yang berat.
Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa neraka adalah tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat tersebut diperuntukkan bagi orang-orang kafir, zalim, dan mereka yang melanggar perintah Allah.
Mereka yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapatkan siksa yang berat. Panasnya api neraka tidak dapat dibandingkan dengan panasnya api di dunia. Sehingga, umat manusia tidak dapat membayangkan betapa menderitanya orang-orang yang hidup tersiksa di neraka pada hari kiamat nanti.
ADVERTISEMENT
(IPT)