Konten dari Pengguna

Penjelasan 4 Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dan Buktinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 April 2021 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masjid. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masjid. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia menyandang gelar sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Persebaran Islam yang begitu masif ini disebabkan karena kepulauan Nusantara merupakan wilayah lalu lintas perdagangan yang banyak disinggahi oleh saudagar dan musafir Muslim dari berbagai bangsa.
ADVERTISEMENT
Siapa yang pertama kali membawa ajaran Islam ke Indonesia masih menjadi misteri. Para peneliti telah merumuskan setidaknya empat teori yang dapat menjelaskannya.
Teori ini disusun berdasarkan bukti sejarah berupa benda-benda peninggalan, kebudayaan, dan berita yang ditulis para penjelajah. Berikut adalah penjelasan empat teori tersebut:

Teori Anak Benua

Ilustrasi berlayar di laut dengan perahu layar. Foto: danielbuescher via Pixabay
Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Jilid 1 yang dirilis Kemdikbud (2015: 42), peneliti bernama J. Pijnappel berargumen orang-orang Arab bermazhab Syafi’i bermigrasi dan menetap di wilayah Gujarat (India) untuk menyebarkan agama Islam. Orang-orang India yang telah memeluk Islam kemudian membawa ajaran agama mereka ke Nusantara.
Peneliti lain yang mendukung teori ini adalah Snouck Hurgronje. Menurutnya, Islam telah banyak tersebar di kota pelabuhan di India. Para pedagang India kala itu menjadi perantara perdagangan antara Nusantara dengan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Peneliti bernama Moquette kemudian menemukan bukti berupa batu nisan yang dapat memperkuat teori ini. Bentuk batu nisan di Pasai, khususnya yang bertanggal 17 Dzu Al-Hijjah 831 H mirip dengan nisan yang ditemukan di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Dua nisan ini bentuknya sama dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat.

Teori Arab

Pemandangan jemaah salat di sekitar Ka'bah (mataf), Masjidil Haram. Foto: Twitter/@makkahregion
Menurut para pendukung teori ini, Islam telah disebarkan ke Indonesia sejak 7-8 Masehi. Mengutip buku Sejarah Indonesia Paket C SMA/MA: Islam Nusantara karya Im Sodiawati dan Ahmad Abdul Ghofur (2017), Buya Hamka menolak teori Gujarat dan mengemukakan bahwa Islam dibawa langsung ke Nusantara oleh bangsa Arab. Sebab, gelar raja Samudera Pasai sama dengan gelar raja-raja di Arab, yaitu Al-Malik. Sedangkan para penguasa India menggunakan gelar Khan.
ADVERTISEMENT

Teori Persia

Hoessin Djajadiningrat berpendapat bahwa Islam hadir di Nusantara pada abad ke-13 dari Persia. Beliau menitikberatkan pada banyaknya aspek kebudayaan yang serupa.
Misalnya tradisi peringatan 10 Muharam dan kesamaan konsep sufisme yang diajarkan Syekh Siti Jenar dengan Al-Hallaj, tokoh sufi terkemuka dari Persia.
Peneliti lain yang bernama Mueas mengatakan bahwa sebenarnya kata “Pasai” berasal dari kata “Persia”. Menurut catatan sejarah, ketika Ibnu Battutah mengunjungi Aceh, terdapat dua ulama yang berasal dari Persia, yaitu Tadjuddin al-Syirani dan Sayyid Syarif Al-Ashbahani.

Teori China

Warga berjalan erada di halaman Masjid Laksamana Cheng Hoo, Kenali Asam Bawah, Kota Baru, Jambi, Senin (25/1). Foto: Wahdi Septiawan/Antara Foto
Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Sumanto Al Qurtuby. Menurutnya, pada abad ke-9 banyak Muslim China di Kanton mengungsi ke Jawa karena adanya penumpasan oleh Huan Chou. Selain itu terdapat kesamaan mazhab yang ada di Nusantara dengan yang dianut oleh Muslim China, yaitu Syafi’i.
ADVERTISEMENT
(ERA)