Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Penjelasan dan Keutamaan dari Hadits Ridho Orang Tua, Ridho Allah SWT
26 Oktober 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ungkapan tersebut dinukil dari sebuah hadits berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Berikut ini bunyi hadits ridho orang tua adalah ridho Allah SWT:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Artinya: “Dari Abdullah bin Amr radliallahu `anhuma dari Nabi shallallaahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridho Allah terdapat pada ridho orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya orang tua." (HR. Tirmidzi).
Mengutip situs resmi Universitas Muhammadiyah Malang, hadits di atas menerangkan bahwa sebagai seorang anak dianjurkan untuk selalu patuh dan berbakti kepada orang tuanya agar terhindar dari murkanya Allah.
ADVERTISEMENT
Cara berbakti kepada orang tua bisa diawali dengan tidak berkata kasar atau mengucapkan nada tinggi pada orang tua. Selain itu, penting bagi seorang anak mengedepankan nilai-nilai etika dalam Islam serta senantiasa mendoakan orang tua.
Hadits Ridho Orang Tua dan Keutamaannya
Gita Anggraini dkk memberitahukan dalam buku Teologi untuk Pendidikan Islam, adapun keutamaan dari berbakti kepada kedua orang tua seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits berikut.
1. Amalan yang dicintai Allah SWT
Dari sahabat yang bernama Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW pernah menyebut berbakti kepada orang tua merupakan amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah berikut:
أَبَا عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ يَقُولُ أَخْبَرَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى الله قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّالْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Abu `Amru Asy Syaibani berkata, “Pemilik rumah ini telah mengabarkan kepada kami.” Sambil menunjuk ke rumah Abdullah dia berkata, “Saya bertanya kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam, Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau bersabda: "Shalat tepat pada waktunya." Dia bertanya lagi, "Kemudian apa?" beliau menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Dia bertanya; "Kemudian apa lagi?" beliau menjawab: "Berjuang di jalan Allah." (HR. Bukhari).
2. Allah kabulkan doa orang tuanya
Anak yang berbakti kepada orang tuanya biasanya selalu didoakan oleh kedua orang tuanya. Doa dari orang tua untuk anaknya yang sholeh bernilai mustajab di mata Allah. Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ، لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ada tiga doa yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; doa orang yang terdzalimi, doa musafir, dan doa orang tua untuk (kebaikan) anaknya." (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syekh Al-Arnaut).
3. Dimudahkan rezekinya
Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa berbakti kepada orang tua akan membawa kemudahan rezeki bagi seorang anak. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ،قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda; "Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambug silaturrahim (kekerabatan)." (HR Ahmad).
ADVERTISEMENT
(NDA)