Penjelasan Islam Wasathiyah Menurut Ulama

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Islam. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Islam. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Islam Wasathiyah belakangan ini menjadi topik hangat perbincangan masyarakat Indonesia. Salah satu figur publik yang tak luput membahas tentang Islam Wasathiyah ialah Prof. Quraish Shihab.
ADVERTISEMENT
Islam Wasathiyah dapat disebut sebagai Islam yang moderat. Arti Wasathiyah sendiri merupakan sikap yang menuntut seseorang untuk melakukan dua hal, yaitu pengetahuan dan menahan emosi.
Bahkan Prof. Quraish Shihab juga mengemukakan ada tiga kunci seseorang bisa menerapkan wasathiyah atau moderasi beragama. Tiga kunci tersebut adalah pengetahuan, mengganti emosi keagamaan dengan cinta agama, dan selalu berhati-hati.
Tak hanya Prof. Quraish Shibab, ulama besar Indonesia lainnya yang pernah membahas Islam Wasathiyah yakni Ma’ruf Amin. Beliau menyebutkan Islam Wasathiyah adalah model ekspresi dan pemahaman yang relevan dalam bingkai kenegaraan di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum pada 17 Oktober 2018 di S. Rajatnam School of International Studies, Nanyang Technological University (RSiS NTU) Singapura. Kala itu ia berbicara tentang Rekonsolidasi Islam Moderat dan Ekonomi Berkeadilan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Amin juga menambahkan ada empat kaidah dalam ajaran Islam Wasthiyah. Yang pertama yaitu santun, tidak keras dan tidak radikal. Kedua memiliki rasa rela, tidak memaksa dan tidak mengintimidasi. Ketiga adanya toleransi, tidak egois dan tidak fanatis. Terakhir, saling mencintai, tidak saling bermusuhan dan membenci.
Terlebih lagi, Musyawarah Nasional (Munas) MUI sudah menetapkan Islam Wasathiyah sebagai paradigma pengabdian, dan dituangkan dalam ”Taujihat Surabaya” pada Agustus 2015. Hal itu menjadi ruh dan panduan setiap gerakan MUI di semua tingkatan dalam merumuskan kebijakan.
Tentang Islam Wasathiyah juga banyak dibahas dalam Alquran. Di antaranya dalam surat Al-Baqarah ayat 143 yang berbunyi:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ
“Demikian juga aku ciptakan kamu sekalian sebagat umat yang wasath agar supaya menjadi saksi kepada ummat manusia dan supaya rasul menjadi saksi kepada kamu sekalian.”
ADVERTISEMENT
Pada ayat tersebut dijelaskan jika kualifikasi umat yang baik adalah ummatan wasathan. Ciri dari Islam Wasathiyah yaitu pertengahan atau moderasi, menghindari segala bentuk kekerasan dan sekaligus merujuk memiliki sikap adil.
Dengan memahami ciri dan pengertian seperti yang dijabarkan di atas, maka umat Islam mampu menjalankan agamanya secara wasathiyah.
(Rav)