Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penulisan Non Formal yang Benar Menurut KBBI
13 September 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat awam yang tidak mengetahui penulisan non formal yang benar dalam kaidah bahasa Indonesia. Mereka pun mempertanyakan, apakah penulisan kata “non” mesti digabung atau dipisah?
ADVERTISEMENT
Bicara soal penulisan kata non formal, ternyata imbuhan “non” di depan kata tersebut merujuk pada bentuk terikat dalam kaidah kebahasaan. Menurut Kamus Linguistik Edisi Keempat, bentuk terikat adalah elemen bahasa yang harus digabung dengan elemen lain untuk menciptakan makna yang jelas.
Sederhananya, bentuk terikat perlu dihubungkan dengan kata lain agar dapat membentuk makna yang bisa dipahami. Beberapa contoh bentuk terikat yaitu non, pra, antar, maha, kontra, pro, dan pasca.
Setelah menyimak pembahasan di atas, masihkah Anda bingung dengan penulisan non formal yang benar? Jika iya, simaklah pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Penulisan Non Formal yang Benar
Penggunaan kata non- dalam Bahasa Indonesia harus digabung dengan kata selanjutnya. Jadi, penulisan kata "non formal" yang benar adalah nonformal, bukan non formal.
ADVERTISEMENT
Jika diterjemahkan secara harfiah, kata "non" memiliki arti tidak atau bukan. Maka, kata ini bisa digunakan sebagai pelengkap untuk menunjukkan bentuk pengecualian.
Contoh penulisan bentuk terikat "non" ini banyak ditulis dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), di antaranya yakni sebagai berikut:
Pengertian dan Ciri-ciri Kata Baku
Tidak hanya “nonformal”, ada banyak penulisan kata baku lainnya yang mesti diperhatikan agar tidak keliru. Menurut buku EYD Bahasa Indonesia oleh Aina Prihantin, kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.
Rujukan kaidah tersebut didasarkan pada aturan yang tercantum dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, dan KBBI. Jika dikelompokkan, kata baku terbagi menjadi dua jenis, yakni formal dan nonformal.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks penulisan formal, bahasa yang digunakan biasanya tidak disertai dengan singkatan. Sedangkan penulisan nonformal diperbolehkan lantaran bisa digunakan dalam suasana yang santai.
Mengutip dari buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku, ada banyak ciri-ciri kata baku yang mesti diperhatikan dalam penulisan formal, yakni sebagai berikut:
(SFN)