Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Penyebab dan Cara Menghentikan Darah Istihadhah pada Wanita
20 Juli 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, istihadhah adalah darah yang keluar dari rahim wanita di luar masa haid dan bukan disebabkan karena melahirkan. Jika biasanya masa haid berlangsung selama 7-10 hari, darah istihadhah bisa keluar lebih dari sepuluh hari secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Selain dari masa berlangsungnya, darah istihadhah juga bisa dikenali dari ciri-cirinya. Mengutip buku Fikih Perempuan oleh Hayati Muhammad, darah istihadhah umumnya keluar tanpa tekanan, tidak terasa nyeri, dan tidak kental. Namun, ada pula darah istihadhah yang keluar seperti haid pada umumnya, yaitu berwarna merah, kental, dan terasa nyeri saat keluar dari rahim.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa seorang wanita yang sedang istihadhah mengalami menstruasi berkepanjangan disertai pendarahan berlebihan.
Lalu, apa sebenarnya penyebab darah istihadhah? Apakah ada cara menghentikan darah istihadhah pada wanita? Simak ulasan berikut untuk mengetahui penjelasannya.
Penyebab Darah Istihadhah
Dalam dunia medis, darah istihadhah atau menstruasi berkepanjangan dikenal dengan istilah menorrhagia. Ini merupakan salah satu gangguan haid yang terjadi ketika siklus haid mengalami anomali atau kelainan.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya istihadhah. Merangkum dari Healthline, berikut beberapa penyebab darah istihadhah yang diketahui dari sisi medis:
1. Ketidakseimbangan Hormon
Keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron diperlukan untuk mengatur penumpukan lapisan rahim (endometrium) yang dikeluarkan selama menstruasi. Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, endometrium dapat berkembang berlebihan sehingga darah menstruasi keluar lebih banyak. Kondisi ini bisa dipicu oleh obesitas, resistensi insulin, dan masalah tiroid.
2. Disfungsi Ovarium
Dalam kondisi normal, ovarium akan melepaskan sel telur (ovulasi) selama siklus menstruasi . Jika itu tidak terjadi, tubuh tidak akan menghasilkan hormon progesteron. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa berujung pada menstruasi berkepanjangan.
3. Polip
Polip adalah jaringan abnormal yang dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk rahim. Polip pada rahim dapat menyebabkan pendarahan menstruasi berkepanjangan atau istihadhah.
ADVERTISEMENT
Cara Menghentikan Darah Istihadhah
Darah istihadhah yang dialami setiap orang disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat.
Meski demikian, ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan guna menghentikan darah istihadhah. Berikut beberapa di antaranya seperti yang dikutip dari laman Mayo Clinic dan Healthline.
1. Obat Anti Inflamasi Nonsteroid
Mengonsumsi obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen sodium dapat membantu mengurangi pendarahan selama periode istihadhah. NSAID juga bermanfaat untuk meredakan kram menstruasi yang menyakitkan.
2. Alat Kontrasepsi Hormonal
Selain untuk mencegah kehamilan, alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB, dan intrauterine device (IUD) juga bisa menghentikan pendarahan berlebihan. Penggunaan alat kontrasepsi tersebut juga dapat mengurangi rasa nyeri yang biasa dirasakan selama masa istihadhah berlangsung.
ADVERTISEMENT
3. Obat Antifibrinolitik
Obat antifibrinolitik bekerja secara efektif untuk mengurangi pendarahan. Jenis obat ini bekerja dengan cara membantu sistem pembekuan darah sehingga memperlambat pendarahan dengan cepat.
4. Histerektomi
Histerektomi merupakan operasi pengangkatan rahim. Operasi ini dapat dilakukan untuk menghentikan istihadhah secara permanen.
Namun, ini tidak menjadi opsi utama karena dapat membuat seorang wanita tidak dapat hamil kembali. Waktu pemulihannya pun cukup lama dan berisiko menyebabkan komplikasi.
(ADS)