Penyebab dan Cara Mengobati Ayam Ngorok

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2022 16:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ayam ternak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayam ternak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seperti kebanyakan hewan yang lainnya, ayam juga rentan terkena penyakit. Beberapa penyakit yang paling sering diderita oleh ayam adalah berak kapur (Pullorum), tetelo, dan penyakit ayam ngorok. Biasanya penyakit-penyakit ini akan menular jika tidak disembuhkan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh Didit Gondang dan Maloedyn Sitanggang dalam bukunya yang berjudul Ayam Pakhoe; Si Petarung Paling Unggul, penyakit ngorok pada ayam atau CRD (Chronic Respiratory Disease) sering disebut juga dengan nama mikoplasmosis, sinusitis, atau air sac. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum dan menyerang ayam dengan usia 4-9 minggu.
Gejala yang tampak adalah ayam sering bersin, ingus keluar lewat hidung, serta ngorok saat bernapas. Pada ayam yang usianya masih muda, penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi lemah, sayap terkulai, mengantuk, dan diare dengan kotoran berwarna hijau atau kuning keputih-putihan.
Ayam yang sudah terkena penyakit CRD juga dapat dilihat pada matanya yang terdapat eksudat berbuih. Pada kasus yang kronis, ayam sering menggeleng-gelengkan kepala dan tubuhnya semakin kurus, serta kekurangan cairan.
ADVERTISEMENT
Penularan penyakit CRD dapat melalui pernapasan, lendir, atau perantara seperti alat-alat yang digunakan untuk makan dan lainnya. Cara pengendalian atau pencegahan CRD yang efektif adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap anak ayam yang berumur satu hari atau DOC (Day Old Chick) dari pembibitnya, juga melakukan pemeliharaan dengan baik.
Pencegahan lain yang bisa dilakukan seperti memperbaiki tata laksana kandang, melakukan sanitasi air minum yang baik, memberikan pengobatan yang tepat, dan menerapkan biosekuriti yang ketat.
Akan tetapi, jika ayam sudah terlanjur terkena CRD (ayam ngorok), maka perawatan yang dilakukan harus lebih intensif lagi. Berikut adalah penjelasan mengenai cara mengobati ayam ngorok.

Cara Mengobati Ayam Ngorok

Ilustrasi cara mengobati ayam ngorok. Foto: Pixabay
Edy Sutomo menjelaskan dalam bukunya yang berjudul 99% Gagal Beternak Ayam Petelur, penyakit ngorok pada ayam atau yang biasa disebut dengan CRD (Chronic Respiratory Disease) merupakan infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan ayam tersebut mengeluarkan suara saat tertidur. Ayam ngorok tentunya dapat diobati dengan cara berikut:
ADVERTISEMENT
1. Menekan kadar amonia dan debu di dalam kandang
Cobalah menekan kadar amonia dan debu yang ada di dalam kandang. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan kandang, mengurangi kepadatan kandang, memperhatikan penataan litter (alas kandang), dan memerhatikan ventilasi kandang serta pengaruh lingkungan.
2. Pemeliharaan secara menyeluruh
Lakukan pemeliharaan pada ayam secara menyeluruh. Maksudnya, ayam-ayam yang sudah terjangkit penyakit diperiksa dan dirawat dari dalam maupun luar. Berikan vitamin, makanan yang sesuai, serta tempat yang bersih dan aman.
Ilustrasi ayam. Foto: Pixabay
3. Memberikan antibiotik
Cara terakhir adalah memberikannya antibiotik. Pengobatan ini dapat disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan oleh pabrik pembuat obat.
Pengobatan menggunakan antibiotik dapat dilakukan sebanyak 305 hari berturut-turut. Apabila ayam masih ngorok, segera pisahkan ia dari ayam-ayam lain yang kondisinya sehat agar tidak menular.
ADVERTISEMENT
Memberikan antibiotik pada ayam dapat menggunakan spuit yang jarumnya sudah diambil. Setelah diberi obat, ayam yang sedang sakit harus dikontrol pada malam hari, untuk mengetahui apakah ayam tersebut masih ngorok atau tidak.
(IMR)