Penyebab Gangguan pada Organ Peredaran Darah Manusia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sistem peredaran darah manusia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sistem peredaran darah manusia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang amat vital dalam kinerja tubuh. Sebab, sistem peredaran darah berfungsi memindahkan zat dan nutrisi dari satu sel menuju sel lainnya. Selain itu, sistem ini juga membantu proses stabilisasi suhu dan pH tubuh.
ADVERTISEMENT
Organ peredaran darah pada manusia terdiri atas pembuluh darah dan jantung. Namun, ada satu komponen yang tak kalah pentingnya, yakni darah. Tiga komponen tersebut bekerja sama untuk mengedarkan darah ke setiap sel di seluruh tubuh.
Seperti sistem organ lainnya, fungsi sistem peredaran darah juga berisiko terganggu. Bagaimana bentuk gangguan pada organ peredaran darah manusia? Apa saja penyebabnya? Berikut informasi lengkapnya.

Gangguan pada Organ Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya

Mengutip Buku Tematik Tema 4 Kelas 5 SD yang diterbitkan Kemendikbud, ada dua faktor penyebab gangguan pada organ peredaran darah manusia, yaitu faktor non keturunan dan keturunan.
1. Faktor Non Keturunan
Gangguan pada organ peredaran darah non keturunan dapat disebabkan karena pola hidup dan makanan yang tidak sehat. Misalnya, terlalu sering mengonsumsi makanan yang memiliki kadar kolesterol dan lemak tinggi. Contoh gangguan pada organ peredaran darah manusia non keturunan antara lain:
ADVERTISEMENT
Anemia
Ilustrasi anemia, salah satu gangguan pada organ peredaran darah manusia. Foto: Shutterstock
Penyebabnya adalah kadar hemoglobin yang rendah dalam darah. Ciri-ciri penderitanya yaitu mudah lelah, sering merasa pusing, pucat, mata berkunang-kunang. Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi, luka yang mengeluarkan banyak darah, atau adanya penyakit seperti kanker tulang.
Tekanan darah rendah (hipotensi)
Gangguan ini muncul karena terjadinya penurunan tekanan darah. Hipotensi juga dapat terjadi karena menderita penyakit, seperti diare, gangguan pada jantung, infeksi, dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan sebagainya. Gejala hipotensi salah satunya ialah merasa pusing ketika mengubah posisi dari tidur ke posisi duduk atau berdiri.
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kebalikan dari hipotensi, hipertensi ditunjukkan dengan tingginya tekanan darah. Gejala yang muncul biasanya adalah pusing, sesak napas jika terlalu lelah, jantung berdebar-debar, mudah lelah, dan mudah marah.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlemak dan berkadar kolesterol tinggi, kebiasaan merokok dan minum minuman keras, stres, faktor usia, dan lain-lain.
Kanker darah (leukimia)
Ilustrasi leukimia. Foto: iStock
Kanker darah atau leukimia disebabkan sel-sel darah putih yang memperbanyak diri tanpa terkendali dan memakan sel darah merah. Gangguan ini dapat disebabkan karena zat-zat karsinogenik (zat yang memicu timbulnya kanker).
Jantung koroner
Jantung koroner adalah gangguan jantung yang disebabkan oleh penumpukan lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria.
2. Faktor Keturunan
Selain disebabkan faktor non keturunan atau faktor eksternal, gangguan pada organ peredaran darah manusia juga disebabkan oleh faktor keturunan.
Hemofilia
Gangguan ini disebabkan adanya kelainan yang mengakibatkan darah sulit membeku jika terjadi luka.
ADVERTISEMENT
Thalasemia
Pada gangguan ini, bentuk sel darah tidak beraturan. Hal ini menyebabkan daya ikat sel darah merah terhadap oksigen dan karbon dioksida menjadi berkurang. Akibatnya, penderita thalasemia mengalami anemia atau kurang darah.
(ADS)