Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Peran Indonesia dalam G20 sebagai Satu-satunya Wakil Asia Tenggara
25 Maret 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Group of Twenty atau G20 adalah forum internasional yang membahas stabilitas ekonomi global. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1999 guna mengatasi dampak krisis ekonomi di Asia yang terjadi tahun 1997-1999.
ADVERTISEMENT
Ada 19 negara dan 1 organisasi regional yang tergabung dalam G20. Mereka adalah Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.
Nur Amin Saleh dkk. dalam buku Transformasi Kepemimpinan HMI menuliskan, dibentuknya G20 tidak hanya untuk membahas isu-isu global, tetapi juga untuk menjadikan negara berkembang sebagai mitra yang setara dengan negara-negara maju lainnya.
Indonesia berkontribusi aktif dalam KTT G20 sebagai satu-satunya wakil negara Asia Tenggara. Bahkan, tahun 2022 ini Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi G20. Lalu, apa saja peran Indonesia dalam G20? Berikut informasi selengkapnya.
Peran Indonesia dalam G20
Seperti yang disebutkan, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. Hal ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan dan masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Peran Indonesia dalam G20 semakin nyata dengan terpilihnya Indonesia secara resmi sebagai presidensi G20 per 1 Desember 2019 lalu.
Mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”, Indonesia ingin merangkul negara anggota G20 untuk bersama-sama mendukung pemulihan perekonomian dunia agar tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Momen ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam upaya memulihkan perekonomian global sekaligus membangun tata kelola yang lebih sehat dan adil.
Berdasarkan laman Kementerian Keuangan, sebagai aksi nyata, ada tiga hal yang akan menjadi pembahasan utama selama Presidensi G20 Indonesia, yakni kesehatan yang inklusif, transportasi digital, dan transisi energi.
Presidensi G20 Indonesia akan melanjutkan beberapa legacy issues, mulai dari mengintegrasikan risiko pandemi dan iklim dalam pemantauan risiko global, melanjutkan Insiatif Kesenjangan Data (Data Gap Initiatives), hingga meningkatkan Reformasi Regulasi Sektor Keuangan.
ADVERTISEMENT
Lebih spesifik, selain mewujudkan vaksinasi yang merata, Presidensi G20 Indonesia diharapkan sukses dalam mempercepat digitalisasi dan mengarahkan koordinasi kebijakan global terkait perubahan iklim.
Isu lain yang juga akan dibahas antara lain mengenai pengelolaan dan transportasi utang, mempercepat infrastruktur menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, memperkuat kapasitas sistem kesehatan dalam pencegahan dan kesiapan merespons pandemi, serta mendukung investasi sektor swasta di negara-negara berpenghasilan rendah.
Harapannya, agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia mampu menyeimbangkan kepentingan domestik dan juga menyelaraskan kepentingan berbagai pihak, baik negara maju maupun negara berkembang.
Selain itu, presidensi Indonesia di G20 diharapkan menjadi penggerak bagi negara-negara G20 lainnya untuk melakukan berbagai aksi nyata dan terobosan-terobosan besar. Dengan demikian, masyarakat dunia akan merasakan dampak kerja sama ini.
ADVERTISEMENT
(ADS)