Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.0
Konten dari Pengguna
Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Upaya Melestarikan Lingkungan
16 September 2024 23:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu pencemaran lingkungan mesti ditangani dengan serius oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan swasta. Upaya mitigasi juga perlu digencarkan supaya tidak timbul bencana alam akibat pencemaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Masalah partikel mikroplastik terus diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia. Pasalnya, jumlah sampah plastik terus meluas di berbagai ekosistem, mulai dari perairan laut, udara, hingga tanah.
Apabila ingin didekomposisi, proses yang dilalui pun membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga mengakibatkan akumulasi sampah yang membludak. Maka, solusinya tidak cukup dengan mengatasi sumber masalah di hilir saja.
Semua pihak, termasuk masyarakat, juga perlu terlibat dalam mengatasi masalah pencemaran di hulu. Seperti apa praktiknya? Agar lebih paham, simak pembahasan tentang peran masyarakat terhadap lingkungan lewat artikel berikut ini.
Peran Masyarakat terhadap Lingkungan
Sebenarnya, keterlibatan masyarakat dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan tidak mesti berfokus pada isu mikroplastik saja. Kontribusinya juga bisa diarahkan untuk berbagai masalah lain seperti pencemaran laut dan penggundulan lahan.
ADVERTISEMENT
Biasanya, pendekatan yang inovatif dibutuhkan dalam proses ini. Dalam ranah lingkungan, dikenal konsep “Ekosistem Multihelix” yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah , industri, akademisi, dan masyarakat dalam mengatasi beragam permasalahan.
Mengutip buku Strategi Komunikasi untuk Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Berkelanjutan karya R. Indriyati Kamil, dkk., masyarakat berperan sebagai pengguna dan pelaku dalam menerapkan praktik berkelanjutan. Mereka juga bisa menjadi penentu arah ataupun partisipan aktif dalam pengambilan kebijakan lingkungan.
Koesnadi dalam buku “Aspek hukum Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” menyebutkan ada empat manfaat utama dari keterlibatan masyarakat dalam proses ini yang meliputi:
ADVERTISEMENT
Upaya Pemerintah Mengatasi Permasalahan Lingkungan
Pemerintah terus mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia. Dirangkum dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berikut penjelasannya:
1. Menerapkan Prinsip 5R
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menerapkan prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replant, dan Refuse) guna mengurangi pencemaran lingkungan. Harapannya, masyarakat bisa terlibat aktif dalam membantu mengurangi limbah.
2. Reboisasi
Pemerintah terus mendorong reboisasi sebagai upaya pemulihan hutan yang rusak. Kegiatan ini mencakup penanaman kembali pohon yang telah ditebang dan mengajak masyarakat untuk tidak melakukan penebangan liar.
3. Penerapan Bioremidiasi
Untuk mengatasi pencemaran limbah industri, pemerintah menggalakkan penggunaan teknologi bioremidiasi. Teknologi ini memanfaatkan mikroba atau tanaman untuk menghilangkan kontaminan berbahaya sebelum limbah dibuang ke lingkungan.
4. Rehabilitasi Lahan
Pemerintah mewajibkan perusahaan yang melakukan penambangan untuk melakukan rehabilitasi lahan guna memulihkan fungsi ekologis tanah. Tujuannya untuk menghindari degradasi tanah yang bisa menyebabkan lahan menjadi tandus dan tak berguna.
ADVERTISEMENT
(MSD)
Ayo beraksi untuk bumi yang lebih lestari! Green Initiative Conference 2024 mengundang kamu pada 24-25 September 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, untuk ikut serta dalam diskusi lintas sektor yang membahas solusi keberlanjutan Indonesia. Hadiri acaranya dan jadi bagian dari #GerakanHijauAksiNyata. Daftar sekarang di kum.pr/gic2024 !