Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Peran Soekarno dalam Kemerdekaan Indonesia, dari PNI sampai Teks Proklamasi
14 Agustus 2020 13:15 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jasa Ir. Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Bung Karno, begitu ia disapa, merupakan tokoh intelektual karismatik yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa penting pergerakan nasional.
ADVERTISEMENT
Lewat orasi-orasinya, Soekarno berhasil membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia untuk terbebas dari penjajahan. Karena itulah Bung Karno mendapat julukan 'Singa Podium'.
Tak heran, sehari setelah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada dunia, tepatnya 18 Agustus 1945, Bung Karno didapuk menjadi presiden pertama bangsa ini. Nah, di bulan Agustus ini, mari kita mengingat kembali peran Soekarno dalam kemerdekaan Indonesia:
Mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia
Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) merupakan perkumpulan yang dibentuk Soekarno pada 4 Juli 1927. Soekarno dipilih menjadi ketua karena dianggap paling populer dan paling mampu mempimpin organisasi tersebut. Dalam anggaran dasarnya, PNI menyatakan bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia.
Perkumpulan ini menjadikan nasionalisme sebagai haluan ideologi. Sebab, Soekarno menegaskan bahwa nasionalisme adalah ideologi yang mampu menyatukan berbagai perbedaan dan melapangkan jalan menuju kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Organisasi ini mulai terkenal. Propaganda-propaganda tulisan maupun lisan dari para anggota PNI banyak mempengaruhi rakyat. Para anggota PNI juga sering menyanyikan lagu Inodnoesia Raya di rapat-rapatnya.
PNI pun dianggap berbahaya oleh pemerintah kolonial Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran kemerdekaan. Pada 24 Desember 1929, Soekarno ditangkap oleh pemerintah Hindia Belanda. Beliau dan beberapa anggota PNI lainnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara.
Terang-terangan Menentang Imperialisme
Bung Karno merupakan sosok yang vokal menentang kesewenang-wenangan penjajah. Setelah ditahan karena dituduh hendak menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda, Soekarno dengan lantang membacakan pidato pembelaan yang ia beri judul “Indonesia Menggugat” pada 1930.
Hal yang perlu digarisbawahi dalam pidato ini adalah, pidato tersebut bukanlah pembelaan Bung Karno terhadap dirinya sendiri, melainkan pembelaan terhadap pergerakan nasional Indonesia. Soekarno menyampaikan kritiknya terhadap imperialisme dan menyebut Belanda menerapkan politik drainase yang menghisap dan mengalirkan kekayaan Indonesia ke negeri-negeri imperialis yang menyebabkan kemelaratan rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Soekarno menerangkan, kesengsaraan akibat penindasan kolonialisme Belanda-lah yang melahirkan perlawanan rakyat, bukan dari hasutan kaum intelektual. Sayangnya, pidato pembelaan ini tidak dapat membebaskan Soekarno.
Namun, isi pidato bernada sindiran keras tersebut cukup mengusik Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Andries Cornelis Dirk de Graef dan jajarannya. Kepercayaan diri dan sikap Bung Karno yang berapi-api di hadapan pengadilan kolonial membangkitkan semangat perjuangan.
Aktif Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Saat Jepang berkuasa di Indonesia, mereka membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945. Badan ini dibentuk sebagai upaya Jepang untuk mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia. Jepang menjanjikan akan membantu proses kemerdekaan Indonesia.
Tugas dari BPUPKI adalah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka. Sebagai salah satu tokoh intelektual yang berpengaruh, Bung Karno tergabung dalam BPUPKI.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Soekarno turut mengemukakan lima sila yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka kelak. Ir. Soekarno juga tergabung dalam Panitia 9 yang bertugas untuk merumuskan dasar negara. Selain itu, beliau juga terlibat dalam pembahasan mengenai Undang-Undang Dasar (UUD).
Setelah Jepang makin terdesak akibat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara sekutu, perwira tinggi Angkatan Darat Jepang di Saigon, Hisaichi Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Soekarno ditunjuk sebagai ketua PPKI.
Merumuskan Naskah Proklamasi Kemerdekaan
Bung Karno dikenal sebagai proklamator. Sebab, beliau-lah salah satu penyusun naskah proklamasi dan orang yang membacakan teks bersejarah tersebut. Pada 17 Agustus 1945 pukul 03.00, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo di kediaman Laksamana Tadashi Maeda.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, pada pukul 10.00 WIB di hari yang sama, naskah proklamasi dibacakan oleh Bung Karno di halaman rumahnya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 dalam suasana khidmat. Inilah momen bersejarah Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.
(ERA)