Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat Dilihat dari Fungsinya
7 Desember 2023 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan asam sulfat dan asam folat kerap tidak disadari oleh masyarakat awam karena cara penyebutannya hampir sama. Padahal, keduanya merupakan zat yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Asam sulfat merupakan bahan kimia yang banyak digunakan di laboratorium dan industri. Sementara asam folat merupakan vitamin B kompleks yang baik untuk tubuh.
Asam sulfat biasa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk, asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat pewarna, dan obat-obatan. Bahan kimia ini terbentuk dari belerang trioksida (SO3).
Sementara asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk memenuhi asupan nutrisi selama mengandung. Agar lebih mengetahui perbedaan asam sulfat dan asam folat, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat
Untuk mengetahui perbedaan asam sulfat dan asam folat, Anda perlu memahami pengertian dan karakteristiknya terlebih dahulu. Berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak:
1. Asam sulfat
Dijelaskan dalam jurnal Purifikasi Limbah Spent Acid dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Zeolit dan Bentonit susunan Susila Arita, dkk.,, asam sulfat (H2SO4) adalah asam mineral anorganik yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
ADVERTISEMENT
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, salah satunya menjadi produk utama di industri kimia. Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi karena sifatnya yang higroskopis.
Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti laboratorium, asam baterai, asam bilik, asam pupuk, dan asam menara. Proses pembuatannya dibagi menjadi tiga tahapan, yakni pembuatan SO2, SO3, dan H2SO4.
Asam folat dapat ditemui di berbagai industri. Dalam bidang otomotif, bahan kimia ini biasa ditemui di air aki yang berfungsi mengantarkan dan menyimpan listrik.
Mengutip laman CDC, asam sulfat merupakan bahan kimia yang cukup korosif. Apabila terpapar langsung pada kulit, mata, saluran pernapasan, saluran pecernaan, asam sulfat bisa mengiritasi jaringan dan membahayakan tubuh.
2. Asam folat
ADVERTISEMENT
Asam folat bisa ditemui di berbagai jenis sayuran hijau seperti kangkung, seledri, lobak, dan bayam. Zat ini berfungsi sebagai prekursor dalam produksi DNA dan RNA.
Dijelaskan dalam laman Healthline, asam folat sangat penting untuk kesehatan, khususnya untuk ibu hamil. Asupan asam folat yang cukup dapat mencegah janin yang dikandung terkena cacat bawaan.
Di samping itu, asam folat juga dapat mencegah terjadinya gangguan jantung, stroke, dan kanker. Kandungan ini dapat membangun jaringan otot, peningkatan jumlah sel, dan pembentukan hemoglobin.
Kebutuhan asam folat pada setiap orang berbeda-beda berdasarkan umur dan keadaan fisiologis. Menurut Nasional Research, asupan asam folat rata-rata untuk orang dewasa sebanyak 400 μg/hari.
Sedangkan untuk wanita hamil dibutuhkan asupan asam folat yang lebih banyak yaitu 600-800 μg/hari. Apabila kebutuhan asam folat tercukupi, tubuh dapat menyimpan sekitar 5-10 mg folat dan hampir setengahnya disimpan di hati.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 4 Gizi Ibu Hamil yang Perlu Dipenuhi
(MSD)