Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Donat dan Bomboloni, dari Asal-Usul hingga Proses Pembuatannya
31 Oktober 2022 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Donat merupakan makanan ringan yang digemari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang manis serta teksturnya yang empuk dan legit membuat donat sering disajikan dalam berbagai kesempatan, termasuk sebagai camilan di rumah.
ADVERTISEMENT
Jenis donat yang umum ditemukan di Indonesia adalah donat cincin, yaitu donat yang memiliki lubang di tengah dan diberi topping di atasnya. Topping-nya beraneka ragam, mulai dari gula halus, meses, keju, kacang, hingga topping kekinian, seperti nutella, oreo, matcha, dan sebagainya.
Selain donat cincin, ada jenis donat lainnya yang dikenal dengan nama bomboloni. Karena memiliki rasa dan tekstur yang mirip, donat dan bomboloni sering dianggap sama. Padahal, keduanya adalah kudapan yang berbeda. Apa saja perbedaan donat dan bomboloni?
Perbedaan Donat dan Bomboloni
1. Asal-Usul
Bomboloni merupakan kudapan khas Italia. Mengutip laman Taste Atlas, pada awalnya bomboloni hanya disajikan di daerah Tuscany selama musim Karnaval. Namun seiring berjalannya waktu, makanan ini mulai dikenal di daerah lain.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan bomboloni, donat berasal dari Amerika Utara. Makanan ini dibawa oleh imigran Belanda yang juga mempopulerkan dessert lain, seperti pai buah, pai krim, dan kue kering.
Ada pula sumber yang mengatakan bahwa donat pertama kali populer di Belanda. Namun saat itu bentuknya belum berlubang di tengah, melainkan berupa bola-bola kue yang digoreng dengan lemak babi hingga berwarna cokelat keemasan.
2. Bentuk
Perbedaan donat dan bomboloni yang paling mencolok terletak pada bentuknya. Umumnya, donat berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya, lalu di atasnya diberi topping sesuai selera.
Lain halnya dengan bomboloni yang berbentuk bulat utuh tanpa lubang di bagian tengah. Selain itu, alih-alih ditaburkan di atas, topping bombolon justru dimasukkan ke dalam adonan sebagai isian.
ADVERTISEMENT
Filling atau isian bomboloni biasanya bertekstur creamy, misalnya fla, cokelat leleh, custard, dan semacamnya. Sementara di bagian luar, bomboloni dibalut dengan gula halus untuk menambah cita rasanya.
3. Tekstur
Donat dan bomboloni juga memiliki tekstur yang berbeda. Jika donat biasanya bertekstur lebih kempes, bomboloni memiliki tekstur yang lebih padat. Ditambah adanya isian di dalamnya, bomboloni bisa dianggap sebagai makanan yang lebih berat dan mengenyangkan ketimbang donat.
4. Cara Membuat
Mengutip La Cucina Italiana, pastry chef terkemuka di Italia, Fabio Mussi, menuturkan, secara teori resep donat dan bomboloni hampir sama. Perbedaannya terletak pada proses pembuatan, terutama dari segi waktu proofing atau tahap pengistirahatan adonan.
Proses proofing donat biasanya hanya dilakukan selama 30 menit Sedangkan, proofing adonan bomboloni bisa memakan waktu satu jam bahkan satu setengah hari untuk mendapatkan tekstur yang pas.
ADVERTISEMENT
Semakin lama waktu proofing, bomboloni yang dihasilkan semakin lembut dan halus. Tekstur demikian tidak bisa didapatkan jika proses proofing dipercepat.
(ADS)