Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Haji dan Umrah yang Wajib Diketahui Umat Muslim
2 Juli 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ibadah haji dan umrah sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci Makkah. Busana yang digunakan pun sama-sama ihram yakni pakaian putih tidak berjahit bagi laki-laki dan mukena bagi perempuan. Sekilas memang terlihat sama, tetapi ternyata haji dan umrah memiliki perbedaan yang sangat jelas.
ADVERTISEMENT
Ditinjau dari dasar hukumnya saja, haji dan umrah sudah berbeda. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang berhukum wajib bagi umat Muslim yang mampu. Sedangkan umrah tidak termasuk dalam rukun Islam, dan hukumnya sunnah.
Mengutip buku Ibadah Haji Rukun Islam Kelima oleh Ahmad Sarwat (2019), secara bahasa haji maknanya menyengaja melakukan sesuatu yang agung atau mendatangi sesuatu/seseorang. Secara istilah, haji adalah berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu, dan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.
Sementara itu, umrah secara bahasa yaitu, meramaikan atau memeriahkan. Menurut istilah para ulama ahli fiqih, umrah berarti sebuah amalan yang dengan sengaja dilakukan untuk mendatangi Ka’bah dalam rangka melaksanakan ritual ibadah tertentu yang terdiri atas tawaf, sai, dan tahallul (bercukur).
ADVERTISEMENT
Selain hukum dan definisi, haji dan umrah memiliki perbedaan di beberapa sisi. Simak perbedaan haji dan umrah berikut ini.
Perbedaan Haji dan Umrah
Setelah mengetahui hukum dan pengertian haji dan umrah, berikut perbedaan keduanya yang dikutip dari buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah oleh Ust. A. Solihin As Suhaili dan Peta Perjalananan Haji dan Umrah Edisi Revisi oleh Agus Arifin.
Waktu pelaksanaan
Ibadah haji dilakukan minimal empat hari, 9-12 Dzulhijjah jika melakukan nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling cepat dilakukan lima hari. Sedangkan umrah dapat dilakukan dalam waktu dua sampai tiga jam saja.
Ibadah haji tanggal pelaksanaannya ditetapkan karena berhubungan dengan hari Arafah dan Hari Raya Idul Adha. Sedangkan umrah, tanggal pelaksanaannya tidak ditentukan. Sehingga, pada tanggal berapapun di sepanjang tahun, umat Muslim bisa melakukan ibadah umrah.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Pelaksanaan
Dalam tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah, terdapat rukun dan wajib. Rukun haji ada enam yakni ihram (niat), wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sa'i, Tahallul (bercukur), dan tertib. Sedangkan rukun Umrah hanya ada lima yakni ihram, thawaf umrah, Sa'i, tahallul, dan tertib.
Wajib haji ada enam yakni niat Ihram dari miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, Melontar Jumrah, Thawaf wada', dan tidak berbuat yang diharamkan dalam berhaji. Sedangkan wajib umrah hanya dua saja yakni niat ihram dari Miqat dan tidak berbuat yang diharamkan dalam berumrah.
Miqat
Miqat adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan umrah. Miqat terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu)
ADVERTISEMENT
Miqat zamani ibadah haji adalah pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Sedangkan umrah, sepanjang tahun pada waktu umrah dapat dilakukan.
2. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat)
Bagi yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu sendiri. Sementara dalam pelaksanaan umrah yakni keluar dari tanah haram Makkah yaitu seperti di Ji’ranah, Taneim atau Hudabiyah. Namun, jika berasal dari luar Makkah, berikut adalah formasinya.
ADVERTISEMENT
(ULY)