Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Husnul Khatimah dan Khusnul Khatimah
8 Maret 2021 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Juni 2022 9:11 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat yang masih sulit membedakan antara kalimat husnul khatimah dan khusnul khatimah. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Kalimat tersebut biasa digunakan sebagai ungkapan doa ketika ada orang yang meninggal dunia. Contoh kalimatnya adalah “semoga almarhum husnul khatimah” atau “semoga beliau meninggal dalam keadaan husnul khatimah”.
Meskipun terdengar sama, kedua kalimat tersebut ternyata memiliki makna yang berbeda. Penulisan atau penyebutan yang salah tentu saja akan merubah makna dari doanya.
Lalu apa perbedaan husnul khatimah dan khusnul khatimah?
Perbedaan Husnul Khatimah dan Khusnul Khatimah
Kalimat husnul khatimah (حسن الخاتمة) berasal dari bahasa Arab yang berarti "akhir yang baik". Sedangkan kalimat khusnul khatimah ( خسن الخاتمة ) memiliki arti "akhir yang hina".
Jika seorang Muslim merespons saudaranya yang sudah meninggal dengan kalimat “khusnul khatimah”, maka ia sedang mendoakan keburukan kepadanya. Hal seperti ini jelas dilarang dalam ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Semua doa yang terucap akan berbalik kepada orang tersebut. Maka hendaknya seorang Muslim mendoakan hal-hal yang baik saja.
Mengutip buku Meraih Husnul khatimah karya Abdullah Ibnu Muhammad Al-Mutlaq, husnul khatimah dapat diraih seorang Muslim jika orang tersebut meningkatkan takwanya kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah perintahkan dalam Surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."
Perintah untuk bertakwa kepada Allah dan beribadah hanya kepada-Nya hendaknya selalu ditaati oleh seorang Muslim. Bertakwalah kepada Allah hingga kelak menemui ajal dan mati dalam keadaan husnul khatimah.
ADVERTISEMENT
Selalu tanamkan iman dalam hati, niscaya Allah akan mewafatkannya dengan akhir yang baik.
(MSD)