Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Jin dan Setan dalam Islam Berdasarkan Sifat serta Perilakunya
20 September 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam mewajibkan kaumnya untuk mengimani keberadaan makhluk gaib selain malaikat, yaitu jin, setan, dan iblis. Wajib hukumnya bagi umat Muslim percaya bahwa ketiga makhluk tersebut ada dan hidup beriringan dengan manusia di dunia.
ADVERTISEMENT
Secara istilah, jin adalah jenis ruh berakal yang memiliki keinginan dan diberikan beban sama seperti manusia. Sedangkan, setan adalah golongan jin yang bertugas menggoda dan mengajak manusia dalam kemaksiatan.
Baik jin dan setan merupakan makhluk gaib yang diciptakan dari api yang sangat panas. Mereka juga sama-sama tidak dapat dilihat oleh indra manusia.
Meski begitu, kedua makhluk tersebut memiliki sejumlah perbedaan. Apa saja perbedaan jin dan setan yang perlu diketahui umat Muslim? Simak penjelasannya berikut ini.
Perbedaan Jin dan Setan
Sifat Jin dan Setan
Perbedaan jin dan setan dapat dilihat dari sifatnya. Tidak semua jin membangkang, jahat, dan menggoda manusia untuk berbuat maksiat. Ada pula jin Muslim yang mengakui ke-Esaan Allah SWT dan sering memberikan nasihat kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam jurnal Mereka yang Gaib; Antara Jin, Setan, Iblis dan Malaikat dalam Perspektif Al-Quran dan As-Sunnah oleh M. Ridha DS, jin makan, minum, menikah, dan memiliki keturunan layaknya manusia. Amal-amal mereka pun akan dihisab di akhirat kelak.
Sebaliknya, setan adalah makhluk yang selalu membangkang terhadap perintah Allah SWT. Dalam tafsir Ibnu Katsir, kata setan atau syaitan sendiri berarti segala sesuatu yang menyimpang dari tabiatnya berupa kejahatan, baik dari jenis manusia maupun jin.
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS. Al-An’am: 112)
Perilaku Jin dan Setan
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan, jin ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang Muslim dan ada yang kafir. Itu karena mereka diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia.
Mengutip buku Akidah Akhlak MTs Kelas VII tulisan Akhmad Fauzi, jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan tertentu. Namun, jin yang jahat memiliki sifat-sifat tercela, seperti takabur, riya, ujub, dan lain sebagainya.
Lain halnya dengan jin, setan dan iblis senang jika manusia hidup menderita. Mereka menggoda manusia untuk menempuh jalan yang sesat dan jauh dari Allah SWT. Setan berusaha sebisa mungkin untuk menjerumuskan manusia dalam kemaksiatan sampai hari kiamat datang.
“Ia (iblis) berkata: ‘Disebabkan karena Engkau telah menyesatkan saya, aku benar-benar akan duduk (menghadapi) mereka di jalan Engkau yang lebar lagi lurus. Kemudian, aku pasti akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.’” (QS al-A'raf: 16-17).
ADVERTISEMENT
(ADS)