Konten dari Pengguna

Perbedaan Kami dan Kita dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 September 2022 15:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan kami dan kita. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan kami dan kita. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Orang awam kerap sulit membedakan perbedaan kami dan kita dalam bahasa Indonesia. Keduanya dianggap memiliki arti yang sama. Padahal, kami dan kita memiliki makna leksikal dan fungsi penyebutan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Kami dan kita termasuk dalam kata ganti yang berfungsi menggantikan penyebutan orang. Dijelaskan dalam buku Cara Mudah Menghadapi UN Sekolah Dasar (2008), kedua kata ini dikategorikan sebagai kata ganti orang pertama jamak.
Dalam bahasa Inggris, kami dan kita diterjemahkan dalam satu kata yang sama, yakni “we”. Hal ini yang membuat orang Indonesia sering keliru dan salah kaprah dalam mengartikan kedua kata tersebut.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang perbedaan kami dan kita beserta kata ganti lainnya yang menarik untuk Anda simak.

Perbedaan Kami dan Kita

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kami diartikan sebagai orang yang berbicara bersama orang lain (tidak termasuk orang yang diajak bicara), sedangkan kita diartikan sebagai orang yang berbicara bersama orang lain termasuk yang diajak bicara.
Ilustrasi perbedaan kami dan kita. Foto: pixabay
Dari penjelasan tersebut, maka dapat dipahami bahwa kami dan kita memiliki makna leksikal yang berbeda. Kata ‘kami’ bersifat ekslusif, sedangkan ‘kita’ bersifat inklusif.
ADVERTISEMENT
Contoh penggunaan kata ‘kami’ yaitu: “Anda terlihat kebingungan mencari alamat. Ada yang bisa kami bantu?”. Pada konteks tersebut, orang yang berbicara berjumlah lebih dari satu orang. Kata kami digunakan karena orang yang berbicara tidak mengikutsertakan orang yang diajak bicara dalam kalimatnya.
Kemudian, contoh penggunaan kata ‘kita’ yaitu: “Kita akan membahas PR matematika kemarin ya anak-anak”. Pada situasi ini, orang yang berbicara (guru) mengikutsertakan orang yang diajak berbicara (murid-murid) dalam aktivitas atau ajakannya.
Selain kami dan kita, ada pula kata ganti orang lainnya yang bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dirangkum dari buku Intisari Lengkap Bahasa Indonesia karya Moh. Kusnadi (2012), berikut uraian singkatnya:
Ilustrasi perbedaan kami dan kita. Foto: pixabay

Jenis-Jenis Kata Ganti

Selain kata ganti orang, ada pula kata ganti lain yang bisa digunakan untuk mengartikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti tersebut dikenal dengan istilah pronomina.
ADVERTISEMENT

1. Kata ganti penanya

Kata ganti penanya adalah kata ganti yang berfungsi untuk menanyakan suatu benda, keadaan, tempat, dan waktu. Kata ganti ini biasanya terletak di depan kalimat.
Contoh kata ganti penanya yaitu apa, mana, siapa, yang mana, bagaimana, mengapa, di mana, darimana, ke mana, dan kapan. Contoh penggunaannya: “Di mana rumahmu?”

2. Kata ganti empunya

Kata ganti empunya menunjukkan kepemilikan. Dengan kata lain, kata ganti ini dapat berfungsi sebagai pengganti milik (-ku, -mu, -nya).
Kata ganti empunya bisa ditambahkan di akhir kata benda yang dimiliki oleh seseorang. Misalnya penggarisku, bajuku, bukumu, dan lain-lain. Contoh penggunaannya yaitu: “Bolehkah aku meminjam pulpenmu?”

3. Kata ganti penunjuk

Kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang berfungsi menunjukkan suatu barang. Misalnya ini, itu, di sana, ke situ, ke mari, dan lain-lain. Contoh penggunaannya yaitu: “Warung kopi yang ada di sana itu punya ibuku.”
ADVERTISEMENT
(MSD)