Konten dari Pengguna

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik beserta Sistem Pengolahannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Januari 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan sampah organik dan anorganik. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan sampah organik dan anorganik. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sampah adalah sisa aktivitas sehari-hari manusia atau bisa juga hasil proses alam. Bentuk sampah beragam tergantung dari jenisnya.
ADVERTISEMENT
Ada sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah, dan sebagainya. Namun, tidak semua sampah bisa diuraikan secara alami.
Beberapa jenis harus diolah lebih dahulu agar bisa dimanfaatkan. Secara umum, berdasarkan asalnya jenis sampah yang umum diketahui masyarakat adalah sampah organik dan anorganik.
Mengutip Problematika Kesehatan dan Lingkungan di Bumi Melayu susunan Rapotan Hasibuan, S.KM., M.Kes, dkk., sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sementara sampah anorganik dihasilkan dari bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Selain pengertian, kedua jenis sampah ini juga memiliki perbedaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Apa saja? Simak perbedaan sampah organik dan anorganik berikut ini.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Ilustrasi perbedaan sampah organik dan anorganik. Foto: Pexels
Masih dari sumber yang sama, adapun perbedaan dari sampah organik dan anorganik adalah sebagai berikut ini.

1. Sumber

Sampah organik dan anorganik berasal dari sumber yang berbeda. Sampah organik dihasilkan oleh organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan, sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup dan merupakan hasil dari campur tangan manusia.

2. Kandungan yang Dimiliki

Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Komposisinya juga lebih kompleks dari sampah anorganik.
Di sisi lain, sampah anorganik tidak mengandung karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.

3. Ketahanan Panas

Sampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.
ADVERTISEMENT

4. Reaksi yang Dihasilkan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi lebih lambat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan, sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan mudah membentuk garam.

Contoh Sampah Organik dan Anorganik

Ilustrasi perbedaan sampah organik dan anorganik. Foto: Pexels
Selain keempat perbedaan yang sudah disebutkan, Anda juga bisa membedakan jenis sampah tersebut dari contoh yang bisa dilihat.

1. Contoh Sampah Organik

2. Contoh Sampah Anorganik

Sistem Pengolahan Sampah

Ilustrasi perbedaan sampah organik dan anorganik. Foto: Pexels
Semua jenis sampah baik organik maupun anorganik keduanya sama-sama bisa menimbulkan masalah. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu pengelolaan yang tepat.
Diperoleh dari Modul Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah oleh Kemenkes, pengelolaan sampah bersifat integral dan terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
Adapun proses pengelolaan sampah tersebut mulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, hingga pembuangan atau pengelolaan.

1. Penampungan Sampah

Sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke TPA, sampah ditampung terlebih dulu. Proses ini bertujuan agar sampah tidak berserakan sehingga tidak mengganggu lingkungan.

2. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikelompokkan dalam dua macam, yaitu pola individual dan pola komunal.
Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara atau TPS sebelum dibuang ke TPA.
Pengumpulan sampah oleh penghasil sampah dari tempat penampungan komunal yang telah disediakan ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan. Dari tempat tersebut kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.
ADVERTISEMENT

3. Pemindahan Sampah

Proses pemindahan sampah adalah memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir.

4. Pengangkutan Sampah

Ini merupakan kegiatan pengangkutan sampah yang sudah dikumpulkan di TPS atau sumber lain ke TPA. Tujuan pengangkutan adalah untuk menjauhkan sampah dari sebuah tempat ke TPA yang biasanya letaknya jauh dari pemukiman.
Pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truk kontainer yang dilengkapi alat pengepres, sehingga sampah dapat dipadatkan 2-4 kali lipat.

5. Pembuangan Akhir Sampah

Pembuangan akhir adalah tempat untuk membuang sampah dari seluruh hasil pengangkutan sampah untuk diolah. Prinsip dari pembuangan sampah adalah memusnahkan sampah domestik di lokasi pembuangan akhir. Dengan kata lain, TPA adalah tempat untuk mengolah sampah.
Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu:
ADVERTISEMENT
Mengolah sampah dengan membuang atau menimbun sampah di suatu tempat tanpa ada perlakuan khusus.
Merupakan sistem pengolahan open dumping yang sudah diperbaiki. Sistem ini merupakan pengalihan open dumping dan sanitary landfill yaitu dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang dipadatkan atau setelah mencapai periode tertentu.
Sistem pembuangan akhir sampah dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup.
(ANS)