Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan serta Contoh Qada dan Qadar yang Perlu Dipahami
19 Mei 2021 15:44 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada beberapa orang yang masih bingung membedakan contoh qada dan qadar . Kedua hal tersebut masuk ke dalam salah satu dari rukun iman , sehingga sudah sepatutnya bagi umat muslim untuk memahami perbedaan pengertian dan contohnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Beriman kepada Qada dan Qadar karya Abdul Hadi Awang (2008), menurut Imam Abu Hasan al-Asyaari dan mayoritas ulama sunni, qada bermakna kehendak Allah yang ditetapkan pada zaman azali dan menepati dengan apa yang diadakan. Sedangkan qadar adalah sesuatu yang ditentukan oleh qada berupa sifat, keadaan, kedudukan, masa, dan sebab.
Singkatnya, qada adalah ketetapan/takdir yang telah dituliskan sebelum manusia diciptakan, sedangkan qadar adalah realisasi dari ketetapan tersebut. Qada bersifat ghaib, sehingga manusia tidak bisa mengetahuinya. Meski begitu, umat muslim tetap diwajibkan untuk mempercayai adanya qada.
Untuk qadar sifatnya adalah dhohir atau terlihat oleh manusia. Apapun yang terjadi pada diri manusia tersebut adalah qadar Allah.
Berikut adalah contoh qada dan qadar untuk memperjelas konsep kedua hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Contoh Qada dan Qadar
Dalam buku karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berjudul Qadha dan Qadar, terdapat beberapa contoh qada dan qadar yang mudah untuk dipahami.
Lebih lanjut, Ibnu Qayyim menjelaskan, qada yang ditetapkan oleh Allah menuntut usaha dan ikhtiar dari manusia. Jika ditakdirkan memiliki keturunan, seseorang tidak akan memperoleh keturunan tersebut kecuali melakukan pernikahan. Jika ditakdirkan memiliki hasil panen yang melimpah, seseorang tidak akan mendapatkannya, kecuali menanam benih tanaman dengan bibit unggul dan perawatan maksimal.
Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
Contoh yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim termasuk ke dalam qada atau takdir muallaq, yakni takdir yang bisa diubah sesuai dengan usaha dan ikhtiar manusia. Sedangkan takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia meskipun dengan usaha dan ikhtiar sekeras apapun adalah takdir mubram.
ADVERTISEMENT
Contohnya takdir terkait waktu kelahiran seseorang, sanak keluarga yang dimiliki siapa saja, jenis kelamin, jodoh, ras, dan juga waktu kematian. Manusia tidak bisa memilih dalam beberapa hal tersebut, karena itu ketetapannya tidak bisa melibatkan campur tangan manusia.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa qada dan qadar memiliki keterkaitan satu sama lain. Kemudian, untuk menjemput qada terbaik sehingga bisa terealisasikan menjadi qadar yang diharapkan, yang diperlukan adalah usaha, ikhtiar, dan doa sangat diperlukan.
(ULY)