Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis dalam Proses Pembentukan Gamet
26 September 2021 12:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam proses pembentukan gamet, dikenal istilah spermatogenesis dan oogenesis. Keduanya merupakan sel reproduksi dari kelamin jantan dan kelamin betina.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMA/MA 2010 Biologi oleh R. Gunawan, spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa yang bersifat haploid. Sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan sel telur yang berlangsung di dalam ovarium.
Keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Mengutip buku Fikih Kedokteran Kontemporer oleh Dr. Endy Muhammad Astiwara, dkk., berikut perbedaan spermatogenesis dan oogenesis selengkapnya yang bisa Anda simak:
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis mencakup pematangan epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel ini terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia. Sel ini terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. Ini terjadi di organ kelamin jantan yaitu testis, tepatnya di tubulus seminiferus selama masa seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon gonadotropik hipofisis anterior.
ADVERTISEMENT
Ini dimulai rata-rata pada umur 13 tahun dan terus berlanjut, kemudian menurun pada usia tua. Selama spermatogenesis, sperma menerima makanan dari sel-sel sertoli di dalam tubulus seminiferus. Keseluruhan prosesnya membutuhkan waktu sekitar 64 hari yang dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu:
2. Oogenesis
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus wanita.
ADVERTISEMENT
Pada akhir bulan ketiga usia foetus, semua oogonia yang bersifat diploid (2n) telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer.
Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi wanita tersebut lahir.
Ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer, yang mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan meiosis I, yang hasilnya berupa dua sel haploid (n), satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan polar primer.
Oosit primer membesar, dan sel folikuler berubah dari gepeng menjadi kuboid. Berproliferasi menjadi folikel primer.
ADVERTISEMENT
Sel granulosa dan oosit mengeluarkan lapisan glikoprotein dan membentuk zona pelusida. Folikel semakin berkembang menjadi folikel de graaf.
Pada tahap pembelahan meiosis II, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan polar tersebut bergabung dengan dua badan polar sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan polar primer, sehingga diperoleh tiga badan polar sekunder.
Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan polar mengalami degenerasi dan hancur. Sehingga oogenesis hanya menghasilkan satu ovum dan dapat hidup 24 jam. Jika ovum yang telah matang tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
(MSD)