Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan STQ dan MTQ dalam Lomba Membaca Al-Quran
25 Juli 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seleksi Tilawah Al-Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawah Al-Quran (MTQ ) rutin diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Quran. Masyarakat yang tertarik mengikutinya perlu memahami perbedaan STQ dan MTQ agar dapat mempersiapkan diri dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tilawah secara harfiah berarti membaca atau mengucapkan. Secara umum, tilawah dikenal sebagai metode membaca ayat Al-Quran dengan nada atau irama yang indah.
Tilawah Al-Quran telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia. Buktinya, tilawah kerap dijadikan sebagai pembuka acara-acara formal dan nonformal, mulai dari ulang tahun, acara kelulusan, hingga peresmian gedung. Bahkan, tak jarang tilawah menjadi salah satu kategori lomba dalam sebuah kejuaraan.
Perbedaan STQ dan MTQ
Tujuan utama STQ dan MTQ meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Meski mempunyai visi yang sama, STQ dan MTQ mempunyai beberapa perbedaan.
Berikut perbedaan STQ dan MTQ yang dihimpun dari situs Kementerian Agama dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tangerang.
ADVERTISEMENT
1. Sejarah
MTQ pertama kali diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 1968. Saat itu, yang dilombakan hanya kategori dewasa. Kompetisi tersebut melahirkan Qari Ahmad Syahid dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan sebagai juara.
Sementara itu, STQ baru diselenggarakan sejak tahun 1978. Saat itu, STQ dilaksanakan untuk mengisi aktivitas keislaman di tahun-tahun yang tidak diselenggarakan MTQ.
2. Cabang Lomba
Pada dasarnya, kategori lomba yang dipertandingkan berkaitan dengan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, seperti membaca, menafsirkan, menghafal, hingga menulis.
Cabang lomba yang dipertandingkan dalam STQ lebih sedikit dibandingkan dengan MTQ. Dalam STQ, lomba yang dipertandingkan hanya tilawah, tahfidz, dan tafsir al-Qur’an bi al-Arabiyyah.
MTQ pada awalnya hanya mempertandingkan daya tarik suara atau keindahan dalam membaca ayat suci. Tetapi, kategori lomba terus bertambah seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada enam kategori lomba MTQ di tingkat nasional, yakni tilawah Al-Quran (MTQ), Musabaqah Hifdz Al-Quran (MHQ), Musabaqah Syarh Al-Quran (MSQ), Musabaqah Fahm Al-Quran (MFQ), Khath Al-Quran, Tafsir Al-Quran, dan Musabaqah Menulis Ilmiah Al-Quran (M2IQ).
Tiap kategori lomba, masih dibagi lagi menjadi beberapa golongan. Pembagian golongan didasarkan pada jenis lomba yang akan diikuti, biasanya mencakup usia, jenis kelamin, atau kondisi fisik.
Misalnya, lomba tilawah Al-Quran dapat dibedakan menjadi tartil laki-laki, tartil perempuan, qiraat putra, qiraat putri, anak-anak, remaja, hingga cacat netra putra dan cacat netra putri.
3. Waktu Penyelenggaraan
ADVERTISEMENT
(GLW)
Live Update