news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Peribahasa Indonesia: Pengertian, Ciri, Jenis-jenis, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 November 2021 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peribahasa indonesia Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peribahasa indonesia Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Peribahasa Indonesia merupakan bagian dari karya sastra Melayu yang berkembang di Tanah Air. Peribahasa identik dengan perumpamaan yang didahului perkataan seperti, laksana, bak, seolah-olah,ibarat, bagai, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Karya sastra ini memiliki beberapa fungsi sosial, di antaranya memberikan nasihat, memperindah bahasa, identitas pembicara suatu kaum, dan pengamatan terhadap dunia. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku Teori Proverba (Peribahasa) Nias oleh Syukurman Gea (2020).
Nah, agar lebih memahami peribahasa Indonesia, mari simak penjelasan yang disajikan dalam artikel berikut.
Ilustrasi peribahasa indonesia Foto: Unsplash

Apa Itu Peribahasa Indonesia?

Berdasarkan informasi dari buku Buku Pintar Bimbel SD Kelas 4,5, 6 tulisan Budi Lintang S. Pd. I (2015), peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang susunannya tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, dan pepatah.
Peribahasa Indonesia dapat dikenali dengan beberapa ciri, yakni susunan kata-kata di dalamnya tidak bisa diubah; berguna untuk memperindah bahasa dan menyindir; kata-kata teratur dan mengandung makna; didasari pandangan atau perbandingan teliti terhadap lingkungan sekitar atau peristiwa yang terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Peribahasa Indonesia juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya:
1. Bidal
Bidal adalah bahasa kias yang susunannya tetap. Contoh: Habis gelap terbitlah terang.
2. Pepatah
Pepatah adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat selesai, namun seolah dipatah-patahkan. Biasanya pepatah memuat nasihat atau ajaran. Contoh: Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.
3. Perumpamaan
Perumpamaan diucapkan untuk memaparkan kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan lingkungan sekitar. Contoh: Laksana kera dapat bunga.
4. Ibarat
Ibarat hampir sama dengan perumpamaan. Ibarat juga membandingkan, namun diikuti dengan kalimat yang menjelaskan. Contoh: Bagai karakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau.
5. Pemeo
Pemeo adalah kata-kata yang akhirnya menjadi populer. Pemeo memuat dorongan semangat yang kerap digunakan sebagai simbol perjuangan. Contoh: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi peribahasa indonesia Foto: Unsplash

Contoh Peribahasa Indonesia

Berikut contoh peribahasa Indonesia beserta artinya yang dikutip dari buku Kumpulan Peribahasa Indonesia karya Dipo Udi T. (2006) dan Buku Pintar Pribahasa Indonesia karangan Puspa Swara (2007):
1. Anak ikan kecil jadi makanan ikan besar: Dalam setiap masalah orang kecil selalu dimanfaatkan orang besar.
2. Bagai air di daun keladi: Perihal nasihat yang tidak dimengerti oleh orang yang diberi nasihat karena begitu bodoh.
3. Bagai air ditarik sungsang: Melakukan sesuatu menjadi sukar karena salah jalan.
4. Kalah jadi abu, menang jadi arang: Yang kalah dan yang menang sama-sama rugi.
5. Ada gula ada semut: Orang akan berkumpul atau datang di tempat-tempat yang menyenangkan atau mendatangkan kemakmuran.
6. Ada asap ada api: Ada sebab tentu ada akibat.
ADVERTISEMENT
7. Bila kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diajuk: Jika ilmu dan pengalaman kita belum seberapa, jangan menantang orang yang sudah berilmu banyak dan berpengalaman.
8. Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu: Biarpun banyak rintangan dalam berusaha, kita tidak boleh putus asa, harus tetap berusaha.
9. Walau seribu anjing menyalak, gunung tak akan runtuh: Perkataan orang yang kecil atau lemah tidak akan mempengaruhi orang besar.
Ilustrasi peribahasa indonesia Foto: Unsplash
10. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua: Budi baik akan dikenang selamanya.
11. Lempar batu sembunyi tangan: Tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
12. Alah biasa karena biasa: Sesuatu yang pada awalnya dirasakan sulit, bila sudah biasa, akan menjadi biasa.
13. Pisau senjata tiada bisa, bisa lagi mulut manusia: Luka karena senjata masih kalah sakit dibanding akibat kata-kata.
ADVERTISEMENT
14. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading: Orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut meskipun sudah tiada.
15. Habis pati ampas dibuang: Sesudah tidak berguna lagi lalu dibuang (tidak dipedulikan lagi).
(GTT)