Peristiwa Penting dalam Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2021 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (Foto: https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (Foto: https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Sejarah Indonesia menuju kemerdekaan selalu menjadi kisah yang akan selalu dikenang. Seperti diketahui, bangsa Indonesia mengalami zaman penjajahan yang cukup panjang dari beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Banyak peristiwa penting yang mewarnai perjuangan rakyat Indonesia sebelum mendeklarasikan kemerdekaannya. Untuk menyambut HUT ke-76 RI pada Selasa (17/8), berikut beberapa peristiwa penting yang termasuk ke dalam sejarah singkat kemerdekaan Indonesia.

Jepang Tunduk kepada Sekutu

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Paket C Setara SMA/MA Modul Tema 9: Indonesia Merdeka, Kota Hiroshima dijatuhi bom atom yang bernama “Little Boy” oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945.
Belum habis keterkejutan dan ketakutan rakyat Jepang atas serangan bom atom, sekutu kembali menghancurkan kota Nagasaki dengan bom atom “Fat man” pada 9 Agustus 1945. Guna menghindari kehancuran Jepang lebih jauh, Kaisar Jepang Hirohito memerintahkan untuk menghentikan perang dan mengaku menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Usai penyerahan Jepang, terjadi kekosongan kekuasaan atau vacum of power di Indonesia. Jepang sendiri menjanjikan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia tak lama setelah penyerahannya kepada Sekutu.

Peristiwa Rengasdengklok

Berita kekalahan Jepang mendorong beberapa tokoh muda seperti Chairul Saleh, Sutan Syahrir, Wikanan, dan Darwis mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Syahrir mengatakan deklarasi kemerdekaan Indonesia tidak boleh dilakukan oleh PPKI. Alasannya, akan muncul anggapan di pihak Sekutu bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hadiah dari Jepang.
Para tokoh golongan tua seperti Soekarno dan Hatta tak langsung menyetujui permintaan tersebut. Soekarno berpendapat bahwa deklarasi kemerdekaan adalah wewenang PPKI, sehingga tidak bijaksana jika dirinya yang menjabat sebagai ketua PPKI mendahului tanpa konsultasi dengan anggota lainnya.
ADVERTISEMENT
Di tengah kebimbangan tersebut, Soekarni mengusulkan untuk menjemput paksa Soekaro-Hatta ke Rengasdengklok agar jauh dari pengaruh Jepang. Usul tersebut kemudian disetujui oleh semua golongan muda. Rengasdengklok dipilih karena letaknya strategis dan terpencil, sehingga bisa mengawasi setiap langkah tentara Jepang.

Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi sejarah perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, sumber foto: https://www.pexels.com
Perumusan teks proklamasi menjadi peristiwa penting dalam kemerdekaan Indonesia. Penyusunan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945.
Lokasi tersebut dianggap sebagai tempat yang tepat dalam menyusun teks proklamasi. Itu karena Laksamana Maeda merupakan teman baik dari Ahmad Soebardjo, salah satu tokoh golongan tua. Selanjutnya, konsep teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Teks inilah yang kemudian dikenal sebagai teks proklamasi yang otentik.
ADVERTISEMENT
Musyawarah perumusan teks proklamasi sampai penandatanganannya selesai pada pukul 04.00 WIB pada 17 Agustus 1945. Konsep teks proklamasi terdiri dari dua kalimat, yakni kemauan bangsa Indonesia dan pernyataan untuk pengalihan kekuasaan.

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI, Foto: Kemdikbud
Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Pembacaan proklamasi ini diikrarkan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Halaman rumah Soekarno dipadati oleh massa menjelang detik-detik proklamasi. Golongan tua dan muda sibuk mempersiapkan proklamasi, tidak terkecuali Fatmawati yang menjahit bendera Merah Putih untuk prosesi pengibaran.
(IPT)