Perjalanan Politik Ahok, Dari Bupati Belitung hingga Gubernur DKI Jakarta

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Juni 2020 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. atau akrab disapa Ahok merupakan salah satu nama yang tak asing di dunia politik Tanah Air. Pria kelahiran Manggar, Bangka Belitung itu sudah terjun di dunia politik sejak 2004 silam.
ADVERTISEMENT
Kecakapan Ahok di dunia politik memang sudah tidak diragukan lagi. Terbukti ia tercatat pernah menduduki tempat, baik sebagai eksekutif maupun legislatif pemerintahan.
Seperti apa perjalanan seorang Ahok di dunia politik? Simak jejaknya berikut ini.

Awal Karier Politik

Pada 2004, Ahok mulai terjun ke dunia politik. Dia berhasil gabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur.
Setelah itu, Ahok juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di pemilu 2004 dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur. Dia menjabat pada periode 2004-2009.
Perannya di DPRD membuat Ahok dikenal pemberani lantaran sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka secara langsung. Ahok juga menolak korupsi, kolusi dan nepotisme, bahkan mengambil uang SPPD fiktif.
ADVERTISEMENT

Bupati Belitung Timur

Di tahun 2005, Ahok maju sebagai calon Bupati Belitung Timur. Ia maju bersama Khairul Effendi, B.Sc. dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) sebagai calon wakilnya.
Pasangan Ahok dan Khairul mengantongi suara 37,13 persen. Suara tersebut membuat keduanya berhasil menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
Sayangnya, Ahok memilih mengundurkan diri pada 11 Desember 2006 untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Dia resmi menyerahkan jabatannya kepada sang wakil, Khairul Effendi pada 22 Desember 2006.

Gubernur Bangka Belitung

Selepas menjadi Bupati, Ahok mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Bangka Belitung pada 2007. Namun dengan suara yang didapatkan Ahok saat itu tidak cukup membawanya menjadi Bupati Bangka Belitung. Dia dikalahkan oleh rivalnya, Eko Maulana Ali.
ADVERTISEMENT

Anggota DPR RI

Tidak menyerah begitu saja, Ahok kembali bangkit di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di tahun 2009. Ahok maju mewakili Partai Golongan Karya (Golkar).
Ahok pun meraup 119.232 suara yang membuatnya berhasil duduk di Komisi II. Namun, dia kembali memilih mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri mendampingi Joko Widodo sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta

Presiden Joko Widodo bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 22 Oktober 2014. Foto: AFP/ADEK BERRY
Nama Ahok semakin terdengar di tahun 2012 karena mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil Gubernur DKI Jakarta. Pasangan Jokowi-Ahok diusung dua partai sekaligus, PDIP dan Gerindra.
Keduanya mendapatkan 1.847.157 (42,60%) suara pada putaran pertama dan 2.472.130 (53,82%) suara pada putaran kedua. Hal ini membuat pasangan Jokowi-Ahok berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Ramli.
ADVERTISEMENT

Gubernur DKI Jakarta

Setelah wakil, Ahok maju menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang maju sebagai Presiden RI. Dia dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta pada 19 Novomber 2014 di Istana Negara oleh Presiden Jokowi.
Peran Ahok sebagai Gubernur meninggalkan jejak bagi warga DKI Jakarta. Di antaranya seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, Layanan Kesehatan Ketuk Pintu Layani dengan Hati, Pembenahan Trotoar, Pembangunan Rumah Sakit Umum Kecamatan tipe D, Jembatan Pedistrian Manggarai, Lenggang Jakarta, Penertiban Kalijodo, dan Relokasi Kampung Pulo.

Kalah Pilkada DKI Jakarta

Seusai menjabat sebagai Gubernur, Ahok kembali mencalonkan dirinya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia memasangkan diri bersama Djarot Saiful Hidayat. Namun, Ahok dan Djarot kalah suara dari pasangan Anies-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan itu Ahok terjerat kasus penistaan agama. Atas kasus tersebut, Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei 2017. Ahok kembali menghirup udara bebas pada 25 Januari 2019 lalu.
(Rav)