Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Indonesia
14 Agustus 2020 17:59 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Senin (17/8), Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-75. Tentu, kemerdekaan yang telah diraih tidak didapat dengan mudah. Para pahlawan dan rakyat Indonesia harus menghadapi para penjajah dan perang untuk mempertahankan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selama berabad-abad, Indonesia sempat dijajah oleh negara asing seperti Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang. Hasil bumi yang dimiliki Indonesia dirampas oleh para penjajah untuk diangkut ke negaranya.
Hal inilah yang membuat masyarakat dan para pahlawan nasional berjuang untuk meraih kemerdekaan. Beberapa perang yang terjadi dalam meraih kemerdekaan Indonesia di antaranya:
Kapitan Pattimura
Sebelum melakukan perlawanan terhadap Belanda, Pattimura yang lahir dengan nama lengkap Thomas Matulessy adalah seorang sersan Militer Inggris. Kedatangan Belanda mendapat tantangan keras dari masyarakat Maluku. Di bawah pimpinan Kapitan Pattimura, mereka mengangkat senjata untuk melawan Belanda.
Perlawanan tersebut terjadi karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua dekade. Kapitan Pattimura mengkoordinasikan berbagai pertempuran hebat di darat dan laut untuk menyerang Belanda. Kewibawaannya dalam memimpin perang pun diakui oleh raja dan rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
Pangeran Diponegoro
Perang ini merupakan salah satu perlawanan terbesar yang dialami Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro selama 1825-1830.
Perang ini diawali oleh tindakan Hindia Belanda yang memasang patok-patok di atas lahan milik Pangeran Diponegoro. Selain itu, kelakuan Hindia Belanda yang tidak menghargai adat istiadat serta memberlakukan pajak yang tinggi juga menjadi alasan. Hal ini yang membuat Pangeran Diponegoro ingin melepaskan penderitaan rakyat miskin dari sistem pajak Hindia Belanda.
Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol merupakan pemimpin dan pejuang dalam perang melawan Belanda yang dikenal dengan nama Perang Padri (1803-1838). Perang ini cukup heroik dan traumatis bagi bangsa Indonesia karena berawal dari perang sesama orang Minang dan Mandailing. Selanjutnya, perang ini berubah menjadi perang melawan Belanda yang membawa banyak kerugian kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sultan Hasanuddin
Perang antara Sultan Hasanuddin dan VOC dimulai pada 1660-an. Sultan Hassanuddin sempat membuat perjanjian dengan Belanda, tetapi perjanjian tersebut tidak berlangsung lama karena banyak merugikan Gowa.
Hal ini membuat Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan dan melancarkan serangan kepada Belanda. Ia berhasil menyita dua kapal Belanda, yaitu De Walvis dan De Leeuwin.
Pangeran Antasari
Pangeran Antasari memimpin perang pertamanya melawan Belanda dengan menyerang tambang batubara di Pengaron. Perang ini dikenal dengan nama Perang Banjar. Ia juga berhasil menyerang dan menguasai kedudukan Belanda di Gunung Jabuk.
Bersama pasukannya, ia berhasil menenggelamkan Kapal Onrust yang di dalamnya ada Letnan Van der Velde dan Letnan Bangert sebagai pemimpin kapal tersebut. Karena kepiawaiannya tersebut, Belanda mengajaknya untuk berdamai. Tetapi, hal tersebut ditolak karena tidak ingin berkompromi dengan Belanda.
ADVERTISEMENT
(FEP)