Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Penjajah dan Tokoh-Tokoh yang Berperan Penting

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 September 2020 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Indonesia. Foto: Good News From Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Indonesia. Foto: Good News From Indonesia
ADVERTISEMENT
Perlawanan rakyat Maluku merupakan salah satu peristiwa hebat yang dilakukan untuk melawan para penjajah. Pasalnya, kawasan yang memiliki kekayaan rempah-rempah ini menjadi salah satu tujuan negara asing di masa lampau untuk dikuasai.
ADVERTISEMENT
Di antaranya ada adalah Portugis dan Belanda. Dua negara inilah yang memicu perlawanan rakyat Maluku untuk merdeka dari para penjajah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cerita singkat peristiwa perlawanan rakyat Maluku dalam mengusir para penjajah.

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis

Perlawanan rakyat Maluku yang pertama adalah melawan Portugis. Bangsa ini tiba di Kerajaan Ternate sekitar 1513 untuk menjalin kerjasama dagang. Sayangnya, bangsa Portugis mulai memperlihatkan kelicikan dan pengkhianatan untuk memonopoli perdagangan.
Hal ini kemudian membuat para pemimpin Maluku marah dan mengajak seluruh rakyatnya berperang melawan Portugis. Perlawanan rakyat Maluku terhadap portugis dipimpin oleh Sultan Baabullah. Pada 1571, pasukannya berhasil mengusir Portugis dari Ambon dan empat tahun kemudian, Portugis menghilang selamanya dari Maluku.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, rakyat Maluku belum bisa bernapa lega. Setelah Portugis, mereka kembali dihadapkan dengan penjajah. Maluku harus melawan penindasan dari VOC, perusahaan dagang milik Belanda. Rakyat Maluku ingin mengusir Belanda karena praktik monopoli dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat sengsara.

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Belanda

Perlawanan ini pertama kali muncul pada 1635 di bawah pimpinan Kakiali, Kapitan Hitu. Saat ia tewas terbunuh, perlawanan selanjutnya diteruskan oleh Kapitan Tulukabessy. Hingga pada akhir abad ke-18, nama Sultan Jamaluddin dan Sultan Nuku muncul untuk melawan VOC.
Selain beberapa tokoh di atas, salah satu tokoh yang paling terkenal dalam melawan Belanda adalah Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura. Kedatangan Belanda kembali pada 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat Maluku. Di bawah pimpinan Pattimura, ia berhasil mengajar para pemimpin Maluku dan merencanakan strateginya.
ADVERTISEMENT
Pertempuran yang terjadi di darat dan laut ini berhasil menghancurkan Belanda, serta merebut benteng Belanda Duurstede di Saparua. Sayangnya, politik dan adu domba yang dilakukan Belanda berhasil menghentikan perlawanan ini. Pattimura bersama tokoh-tokoh yang membantunya mengakhiri pengabdiannya di tiang gantung di Ambon.
Salah satu perempuan yang berani ikut melawan Belanda dalam perang Pattimura adalah Martha Christina Tiahahu. Ia merupakan seorang putri Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan yang juga membantu Pattimura.
Setelah kematian Pattimura beserta ayahnya, ia bertekad untuk melanjutkan perlawanan tersebut. Namun, perjuangannya harus terhenti saat Martha tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Pulau Jawa.
(FEP)