Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
14 Agustus 2020 18:04 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum merdeka, bangsa Indonesia sempat terjebak dalam bayang-bayang kolonialisme dan imperialisme . Sistem tersebut sempat terjadi ketika Indonesia dijajah oleh bangsa asing, salah satunya adalah Belanda.
ADVERTISEMENT
Kolonialisme sendiri merupakan sistem di mana suatu negara menguasai negara lain, tapi tetap berhubungan dengan negara asalnya. Sedangkan imperialisme adalah sistem politik yang berupaya menjajah negara lain untuk mendapat keuntungan besar.
Masuknya sistem kolonialisme dan imperialisme telah merugikan Tanah Air. Banyak rakyat yang tertindas dan menderita karena penjajahan tersebut. Tak hanya itu, kekejaman kolonialisme juga menimbulkan banyak korban jiwa di Indonesia.
Mengetahui hal tersebut, sejumlah tokoh nasional tak tinggal diam. Mereka berusaha membuat perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme yang dibawa penjajah.
Berikut bentuk perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme.
Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa
Pada 1656, VOC menerapkan perjanjian monopoli yang merugikan Banten. Negeri Kincir Angin tersebut hendak menguasai lada dan rempah-rempah lainnya. Namun, Sultan Ageng Tirtayasa menolak perjanjian tersebut dan berusaha melawan pendudukan VOC.
ADVERTISEMENT
Untuk menyingkirkan Tirtayasa, Belanda pun bersekutu dengan Sultan Haji, putra Tirtayasa. Karena dikepung, Tirtayasa pun kabur dengan putranya, Sultan Purbaya. Pada 1683, Tirtayasa ditangkap oleh Belanda dan disandera di Batavia hingga akhir hayatnya.
Perlawanan Pattimura
Upaya Belanda untuk memonopoli Maluku tak membuat Pattimura menyerah. Bersama rakyat Maluku, Pattimura atau Thomas Matulesy berusaha melakukan perlawanan terhadap Belanda. Kedua pihak pun bertempur dengan sengit. Namun, pertahanan Maluku melemah ketika Pattimura dan Martha Christina Tiahahu tertangkap.
Perlawanan Pangeran Antasari
Seperti wilayah lainnya, Banjarmasin kerap menjadi sasaran kolonialisme Belanda. Kala itu, Belanda berusaha menguasai kekayaan alam Banjar dan ikut campur dalam urusan kesultanan.
Akhirnya, Pangeran Antasari pun bertindak melawan Belanda hingga terjadi perang Banjar yang sengit. Sayangnya, pasukan Belanda lebih unggul karena peralatan perang yang lebih memadai.
ADVERTISEMENT
Perlawanan Sultan Agung
Pada masa penjajahan Belanda, VOC berusaha untuk memonopoli dan menghalangi kapal Mataram yang hendak berdagang ke Malaka. Selain itu, VOC juga menolak kedaulatan Mataram.
Tindakan Belanda membuat Sultan Agung melakukan perlawanan. Pada 1628, Sultan Agung menyerang VOC di Batavia bersama dengan pasukannya. Mereka berusaha menyebarkan wabah penyakit kolera di Batavia. Namun, pasukan Mataram mengalami kekalahan karena banyaknya prajurit yang terjangkit malaria dan kolera.
(GTT)