Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir dalam Bahasa Arab

Ilustrasi Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir dalam Bahasa Arab. Foto: freepik.com

Setiap manusia yang meninggal akan melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya sampai di akhirat. Ketika seseorang meninggal dunia, ia akan berada di alam yang menjadi penghubung antara dunia dan akhirat, yaitu alam barzah.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy, alam barzah merupakan hari penantian manusia di alam kubur setelah meninggal dunia. Pada saat inilah, manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selam hidup di dunia.

Umat Islam wajib mempercayai adanya malaikat Munkar dan Nakir. Di mana tugas mereka adalah bertanya kepada ruh atau orang yang telah meninggal dunia di alam kubur.

Orang yang bisa menjawab pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir akan diberikan kelapangan di alam kubur. Sedangkan orang yang tidak bisa menjawab, mereka akan mendapatkan siksa sampai hari kebangkitan tiba.

Ilustrasi Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir dalam Bahasa Arab. Foto: freepik.com

Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir dalam Bahasa Arab

Saat jenazah orang yang meninggal telah disemayamkan dan para pengantar telah pergi, datanglah dua orang malaikat bernama Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut datang dengan cara membelah bumi.

Dilansir dari buku Negeri Akhirat oleh Af Idah Salmah, berikut pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan malaikat Munkar dan Nakir dalam bahasa Arab:

من ربك وما دينك ومن نبيك وما قبلتك ومن إخوتك وما إمامك وما منهاجك وما عملك

“Man rabbuka, wa ma diinuka, wa man nabiika, wa maa kiblatuka, wa man ikhwatuka, wa maa imamuka, wa maa manhaajuka, wa maa amaluka.”

Artinya: “Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu? Siapa saudaramu? Apa imammu? Apa jalan hidupmu? Apa amalmu?.’’ (HR. Muslim)

Meskipun Rasulullah telah memberikan perkiraan terkait pertanyaan yang akan ditanyakan malaikat Munkar dan Nakir, tetapi tidak semua manusia bisa menjawabnya. Sebab, jawaban yang akan diberikan tetap tergantung amal ibadah dan keimanan setiap umat.

Bagi orang yang bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat, Allah akan memberikan istirahat sampai waktunya akan dibangunkan oleh orang yang paling dikasihinya. Dijelaskan dalam sebuah hadits.

والمؤمن يقول لهما ربي الله وحده لا شريك له والإسلام ديني ومحمد نبي وهو خاتم النبيين والكعبة قبلتي والمؤمنون إخوتي والقرآن إمامي والسنة منهاجي وأنا قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقته ويقولان له إذا وفق للجواب صدقت ونم نوم العروس الذي لا يوقظه إلا أحب الناس إليه

Artinya: “Orang mukmin menjawab keduanya, ‘Tuhanku adalah Allah SWT, tiada sekutu bagi-Nya. Islam agamaku. Muhammad adalah nabiku, ia penutup para nabi. Ka’bah adalah kiblatku. Orang-orang mukmin adalah saudaraku. Al-Qur’an adalah imamku. Sunnah rasul adalah jalan hidupku. Aku membaca kitabullah, dan beriman serta membenarkannya. Malaikat Munkar dan Nakir berkata kepada ahli kubur yang beriman itu ketika mendapat taufiq untuk menjawabnya, ‘Kau benar. Tidurlah seperti tidurnya para pengantin yang tidak dapat membangunkannya kecuali orang yang paling mengasihinya.” (HR. Muslim)

Bagi orang beriman yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir, Allah akan memberi siksa kubur, dijelaskan dalam sebuah hadits.

وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ.

“Jikalau yang meninggal adalah orang munafik, ia menjawab: “Aku mendengar orang mengatakan aku pun mengikutinya dan saya tidak tahu, kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu,” dikatakan kepada bumi: Himpitlah dia, maka dihimpitlah jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan dan kamu akan selalu merasakan adzab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidur tersebut." (HR. Tirmidzi)

(EAR)