Konten dari Pengguna

Pertanyaan tentang Thaharah beserta Jawabannya Menurut Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 Juni 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi thaharah. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi thaharah. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Thaharah berasal dari bahasa Arab thahara-yathuru-thaharatan yang berarti bersuci. Secara istilah, thaharah artinya membersihkan diri dari segala kotoran ataupun najis yang dapat dilihat (najis hissi) dan tidak dapat dilihat (najis ma’nawi).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, para ulama mazhab mendefinisikan thaharah sebagai langkah membersihkan diri dari sesuatu yang menghalangi shalat, yaitu hadas dan najis, dengan menggunakan air maupun tanah. Dalam Islam, hukum dasar melakukan thaharah adalah wajib.
Ketentuan ini disebutkan dalam beberapa dalil shahih. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Mudatsir ayat 4 dan 5: “Dan pakaianmu bersihkanlah dan seluruh kotoran termasuk berhala jauhilah.”
Pembahasan seputar thaharah menjadi topik penting yang harus dibicarakan. Agar tidak salah memahami, berikut kumpulan pertanyaan tentang thaharah beserta jawabannya yang bisa Anda simak.

Apa Saja Macam-Macam Thaharah?

Ada dua macam thaharah yang dikenal dalam ilmu fiqih, yakni thaharan hissiyah dan thaharah ma’nawiyah. Mengutip buku Shalatul Mu'min Bab Thaharah karya Dr. Said bin Ali, berikut penjelasan lengkapnya:
Ilustrasi thaharah. Foto: pixabay

1. Thaharah hissiyyah

ADVERTISEMENT
Yakni membersihkan diri dari hadas dan najis yang terlihat. Bentuk thaharah jenis ini ialah wudhu, mandi, tayammum, dan menghilangkan najis dari pakaian, badan, dan tempat shalat.
Thaharah hissiyyah menjadi bagian terpenting dalam keimanan. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda: "Thaharah adalah bagian dari iman." (HR. Muslim)

2. Thaharah ma’nawiyah

Yakni membersihkan diri dari syirik dan maksiat. Caranya dengan bertauhid dan berbuat amal salih. Thaharah jenis ini jauh lebih penting dibandingkan sekedar membersihkan badan dari berbagai kotoran zhahir (lahir).
Bahkan, membersihkan badan dari kotoran lahir tidak akan ada gunanya jika dalam diri seseorang masih bersarang najis syirik. Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 28 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis."

Apa Saja Alat yang Digunakan untuk Thaharah?

Ada banyak macam alat thaharah yang bisa digunakan untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Inilah jenis-jenisnya seperti yang dirangkum dari Fiqih Thaharah: Panduan Praktis Bersuci karya Ibnu Abdullah (2018):
Ilustrasi thaharah. Foto: pixabay

1. Air

ADVERTISEMENT
Air bisa dijadikan sebagai alat untuk berthaharah. Syaratnya, air tersebut harus bersifat suci dan menyucikan. Dalam kajian fiqih, air tersebut dikenal juga dengan istilah air mutlak.
Adapun contoh air multak di antaranya air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air es, dan air embun. Rasulullah SAW bersabda:
الماء لاينجسه شيئ الّا ما غلب على طعمه اولونه اوريحه
“Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya, warnanya, atau baunya.” (HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)

2. Debu

Debu bisa digunakan untuk bersuci selama sumber air bersih sulit ditemukan. Dalam Islam, thaharah menggunakan debu dikenal dengan istilah tayamum. Debu tersebut bisa membersihkan diri dari hadas dan najis yang menempel.

3. Benda yang dapat menyerap kotoran

Selain air dan debu, alat thaharah selanjutnya yang bisa digunakan ialah benda yang dapat menyerap kotoran. Benda tersebut bisa berupa batu, tisu, kayu, dan sejenisnya. Dalam Islam, benda ini dikhususkan untuk menghilangkan najis layaknya sedang beristinja’.
ADVERTISEMENT
(MSD)