Phubbing: Arti, Tanda-Tanda, dan Dampak Negatifnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi phubbing. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi phubbing. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Phubbing adalah singkatan dari phone yang artinya telepon dan snubbing yang memiliki arti menghina. Jika digabungkan, phubbing artinya perilaku seseorang yang asyik dengan gadget ketika berhadapan dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Istilah tersebut pertama kali dicetuskan pada 2012 di Australia. Saat itu, banyak orang yang mengabaikan teman dan keluarganya saat berbicara dengannya. Bukannya mendengarkan, mereka malah asyik sendiri dengan ponselnya.
Dijelaskan dalam laman resmi Kemenkes, phubbing dapat dikategorikan sebagai sikap antisosial. Sikap ini dianggap kasar, menyinggung, dan tidak sopan, terutama jika dilakukan di depan orang yang baru dikenal.
Penyebab phubbing sendiri beragam, mulai dari kecanduan media sosial, kurangnya kontrol diri, hingga perasaan takut ketinggalan tren. Lalu, bagaimana cara mengenali perilaku phubbing dan apa saja dampak negatifnya?

Tanda-Tanda Phubbing

Ilustrasi phubbing. Foto: Pixabay
Mengutip Healthline, ada sejumlah tanda utama yang menunjukkan perilaku phubbing. Berikut beberapa di antaranya:

1. Selalu Memegang HP

Tanda yang paling terlihat dari perilaku phubbing adalah selalu memegang handphone di mana pun dan kapan pun. Biasanya, hal ini dilakukan lantaran takut tertinggal info penting yang sedang menjadi tren.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang melakukannya agar lebih mudah dihubungi. Dengan selalu membawa HP, ia tidak akan mengabaikan chat atau telepon yang penting.

2. Melakukan Dua Percakapan Sekaligus

Karena tak bisa lepas dari HP, pelaku phubbing biasanya akan melakukan dua percakapan sekaligus, yaitu percakapan langsung dan di ponsel. Akibatnya, fokus orang tersebut akan terpecah sehingga tidak ada informasi yang diterima secara maksimal.

3. Memainkan Ponsel di Momen Penting

Momen penting seperti makan malam keluarga atau pertemuan bisnis semestinya diisi dengan percakapan berkualitas. Namun, pelaku phubbing tetap tidak bisa jauh dari ponselnya.
Meski tidak memainkannya sepanjang acara, mereka mungkin akan meletakkan ponsel di tempat yang masih berada dalam jangkauannya. Tujuannya untuk berjaga-jaga jika ada panggilan atau notifikasi.

Dampak Negatif Phubbing

Ilustrasi memainkan HP. Foto: Pixabay
Penelitian menunjukkan bahwa phubbing berpotensi merusak hubungan atau relasi, baik hubungan asmara, pertemanan, keluarga, maupun pekerjaan. Perilaku ini akan membuat pelakunya jauh dengan kehidupan sosial yang nyata.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih mengutip Healthline, berkirim chat selama percakapan tatap muka dengan orang lain membuat percakapan tersebut jadi tidak berkualitas dan kurang memuaskan bagi semua orang yang terlibat.
Dalam kehidupan pernikahan, phubbing akan memengaruhi kelancaran komunikasi antara suami dan istri. Mereka akan kesulitan menyampaikan keinginannya karena sudah terlalu sibuk dengan gawai masing-masing.
Di sisi lain, phubbing juga berpengaruh pada kesehatan mental, terutama bagi orang yang diabaikan. Tak sedikit dari mereka yang merasa dikucilkan, ditolak, atau dianggap tidak penting. Efek terburuknya, korban phubbing bisa memicu depresi dan gangguan kecemasan.
Jika sudah dirasa mengganggu hubungan, sebaiknya hentikan perilaku phubbing dengan melakukan digital detox atau social media detox, yaitu upaya membatasi akses ke berbagai situs atau aplikasi jejaring sosial, baik untuk sementara maupun permanen.
ADVERTISEMENT
(ADS)